Salah satu cara membuktikan mobill modifikasi itu fungsional adalah memintanya datang ke lokasi pemotretan yang lumayan jauh. Dari Condet menuju Kota Wisata Cibubur. Kayaknya deket sih, tapi pe’er banget.

Tapi syukurlah, FD1 milik Muh Zayn ini aman sentosa di perjalanan datang dan pulang. Padahal kalau kita lihat fotonya, bodinya mapak banget. Kebayang kan, bagaimana ride mode?

Selain itu, Muhammad Aditya Sukardi diajak serta. Adit ini pemilik Paduka Auto Garage di bilangan Kaliabang No. 77, Perwira, Bekasi Utara, yang mengerjakan body kitnya. Dari sana, membawa seri 4-nya yang juga memakai air sus ke Kota Wisata.

Di Kowis, ujiannya lulus. Tinggal happy-happy motret-motret.
Mumpung Adit hadir, DeepEnd bertanya dimana letak kesulitannya membuat bumper baru? Ternyata ada di sektor muka, “Kita harus membuat struktur bumper depan FB yang harus sangat-sangat menyerupai aslinya,” cetus Adit.

Namun mengapa menggantinya dengan FB? “Temanya lagi pengen model yang santai, enak dilihat dan enggak ribet. Tapi sedikit dimodif sama Mas Adit,” aku Zayn. Adit lantas menyematkan lips sebagai pemanis, sekaligus trik untuk bodi lebih mendekat aspal. Di samping, side skirt merupakan kunci penyelaras. Ada tekukan horisontal yang memanjang, ini sebenarnya mengelabui mata agar tinggi side skirt tidak kelihatan dominan, sehingga dampaknya ukuran tingginya terkesan proporsional. Ada tambahan bibir di bagian bawah, “Biar berkesan lebih pendek tapi tidak gondrong,” ungkap Adit yang bengkelnya berada tepat di sebelah SPBU 34-17140 Kaliabang.

Adit pula lah yang memperbaiki fitment depan-belakang.
Sebagaimana kita mafhum, FD1 banyak diincar pemain stance dengan camber-camber miring seperti logo Atari.

Zayn kepincut K-Break Hybreed Fivesta, “Modelnya enggak neko-neko, tapi kesannya mewah.” Ring 19 dengan lebar depan 9 inci dan offset minus 7 mm dan lebar belakang 11 inci dengan offset minus 20 mm. Dimensi sebesar ini dibungkus oleh ban Accelera Phi. Tucked tyre yang cocok nyelip-nyelip dibalik fender.

Komponen terakhir yang terpasang adalah big brake kit Project µ dengan spec kaliper 6 pot dan cakram 355 mm. Roda depan nampak berisi dengan kehadiran rem ini, selain menunjang unsur safety menahan bobot mobil dan dimensi roda itu sendiri.

Setelah semua yakin, baik model dan ukuran, maka Zayn bergerak ke undercarriage. Ia memasang suspensi 2 titik dan 2 kompresor. Naik-turun jadi enak, sesuai selera. Plus kompresor ganda itu memungkinkan cepat mengisi tabungnya. Paralel dengan penerapan air sus, dibikin juga custom camber kit depan-belakang. Biar bisa mengatur derajat kemiringan rodanya.

Melihat keseluruhan bodi, kita lambat percaya bahwa mobil ini telah berganti warna. Sebenarnya Zayn ingin warna hijau, cuma enggak nemu warna yang cocok. Akhirnya beralih ke red blood over black. “Keunggulan catnya enggak merah banget. Kalau kena cahaya, merahnya keluar. Kalau agak gelap jadi lebih ke marun,” ucap Zayn kelahiran 4 Februari.

Selanjutnya adalah pelengkapan detail-detail. Spidometernya yang sudah digital tetapi menjadi center of attention. Sementara head unit diganti Pioneer, joknya depan-belakang pakai punya Civic FD 2.0 yang lebih sporty. Plafon berubah jadi hitam, sebab mengikuti pemasangan sunroof. Setir ikutan dicustom, panel karbon ditambahkan dikombinasikan dengan kulit.


Workshop:
Body kit: Paduka Auto Garage @padukautogarage
Air sus: Akasia Motor @akasia_motor2
Undercarriage: BRF CustomWork @brfcustomworks
Audio: Serasi Audio @serasiaudio