Pengalaman hanyalah nama yang kita berikan pada sebuah kesalahan kita.
Ini yang bilang adalah Paulo Coelho.

 

Lantas seolah diyakinkan oleh Winston Churchill, “To improve is to change, to be perfect is to change often.”

Lah ini kenapa emang?
Ini kisah Dimas BK yang mencoba banyak bengkel, mencari penyempurnaan.

Hingga Godwheels Company mengubah 180° keadaannya, yang mampu mengikuti karakter dan driving style Dimas.
Pada akhirnya, ya Dimasnya, ya F10-nya, ya prospek modifikasi sedan hitam tersebut, menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Untuk hal ini, DeepEnd tanpa sungkan akan membagikan kisah baru yang menginspirasi.
Tentu tentang penyempurnaan modifikasinya.

Mengusung Work VS  20x(10+11) inci plus ban Accelera Phi 225/35 dan 255/30, serta mengaplikasi suspensi Air Lift Performance 3H management full kit yang diduetkan dengan bolt on suspension Feelair. Penyempurnaan secara estetika (dan pastinya kinerja pengereman) adalah pemasangan original big brake kit AP Racing depan-belakang.

Berbekal semua itu, dilakukanlah kastemisasi pada sektor kaki-kaki.
Pokoknya camber, toe in, toe out, dan lain sebagainya disentuh tangan ajaib Godwheels Company.
Tujuannya, roda sebesar itu bisa masuk pada mobil yang paralel dibuat ceper.

Jelas bertemu banyak kesulitan.

Pertama, “Mencari fine tuning yang tepat seperti yang diminta pemilik mobil,” ucap Abah Topan, punggawa Godwheels Company. Hal ini tentu lebih sulit daripada hanya bongkar pasang air suspension biasa. Sebab harus mempelajari karakter yang dimau si pemilik mobil. Coil on bag sudah pasti memudahkan fine tuning.

Kedua, karena telah memakai Air Lift Performance 3H maka keselarasan sensor sudah pasti jadi incaran utama buat fine tuning karena itu salah satu faktor utama yang bikin suspensi jadi seperti yang dimau pemilik mobil.

Ketiga, melakukan reka ulang dari awal semua setingan rebound dan preloud suspensi. Rigid tapi enak karena preload sama reboundnya ketemu. Saat ngayun, mobil masih bisa diam stabil.

Namun jika hanya rigid, jatuhnya pas ngayun jadi mental-mental. Daya baliknya juga tak menghentak, alhasil masih sangat nyaman.

Resultnya?

Mari kita tanya Febby EBS yang menyetirkan F10 ini dari Semarang-Yogyakarta pulang-pergi. Katanya, “So far…, driving experience 9,5/10. Posisi ride fit to fender, tidak ada rubbing issue, dimana tekanan ban 94 Psi dan 71 Psi.”

Welldone!