Playground bagi pemain modifikasi mobil di Negeri Jepang sudah lama jauh terbentuk. Sejak sebelum boomingnya media sosial digital yang sangat mempengaruhi kecepatan perolehan informasi ke para enthusiast, bahkan sebelum media cetak (printed) memberikan pengaruh luar biasa pada lanskap modifikasi mobil di Indonesia di era 1995-2015.

Saya sebagai orang Bandung banyak sekali terpengaruh akan bagaimana society di Jepang yang terbentuk oleh berbagai macam aliran modifikasi mobil di Jepang. Saat saya melihat bagaimana builder Jepang membangun sebuah Impala 1963, mereka tidak hanya membangun mobil, tetapi totalitas dalam bagaimana memilih parts yang betul-betul asli Amerika.

Bahkan dekorasi pendukung saat show off pun betul-betul khas Amerika. Seperti halnya kereta dorong Radio Flyer, replika plakat club Low Rider Los Angeles, dan lain sebagainya. Menyeimbangi propertinya adalah tentang bagaimana mereka berbusana, betul-betul menyerupai gaya hidup Low Rider di Amerika.

Pada akhirnya builder Jepang terinfluence oleh builder Amerika dan sebaliknya builder Amerika terinfluence oleh builder Jepang.

Bagi saya ini sangat menarik sebagaimana sejarah kelamnya Jepang dan Amerika, yang kita tahus persis terjadinya ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki meluluhlantakkan Jepang dan menewaskan 129 ribu penduduknya. Toh semua itu dengan cepat berubah menjadi lebih maju dan terbuka.

Khususnya pada skena ini, pada akhirnya builder Jepang terinfluence oleh builder Amerika dan sebaliknya builder Amerika terinfluence oleh builder Jepang. Mereka saling memberikan respek dan atensi. Contoh; banyaknya istilah JDM mulai muncul di Amerika saat blog website www.jspek.com, Hot Import Nights, dll, saat itu meracuni perkembangan modifikasi mobil import Jepang di Amerika.

Jepang kemudian benar-benar mendalami kondisi pihak luar. Bahkan pada mobil Eropa, pendalaman builder Jepang memang sangat totalitas. Naito Engineering misalnya merestorasi total mobil klasik Eropa dengan sentuhan parts-parts yang bisa dikategorikan ‘Perriod Correct’ dan Naito Engineering membuat influence dalam menggunakan driving gear yang vintage dan cool untuk berkendara mobil klasik Eropa. Mungkin juga bisa lihat Fabulous atau Wald International. Kiblat Eropanya nan kental. Mereka menamakan banyak line upnya dengan sentuhan artistokrasi dan kerajaan di Eropa.

Skena modifikasi mobil di sini menjadi lebih ‘deep in the roots’ dan ‘outside of the box’ dalam menciptakan karya modifikasinya.

Volvo P1800 *Jenis Volvo langka yang direstorasi, apalagi dimodifikasi* di event Yokohama Hotrod Custom Show
1973 911 Carrera R.S hasil restorasi Naito Engineering (sumber: @naito_so)

Memang terlepas dari sana, kultur modifikasi mobil di Indonesia membutuhkan waktu untuk mencapai pada titik yang sama dengan kiblat modifikasi Jepang, but in other hands banyak sekali pengrajin kreatif, builder inspiratif, influencer dan penikmat modifikasi mobil di Indonesia. Di kota saya, Bandung, pun begitu, bisa berkontribusi banyak untuk menjadikan kultur dan skena modifikasi mobil di sini menjadi lebih ‘deep in the roots’ dan ‘outside of the box’ dalam menciptakan karya modifikasinya.


Footage di atas ini merupakan event mobil yang saya kerjakan bersama teman-teman di Bandung sampai sekarang, dan sangat terinfluence oleh budaya otomotif Jepang. Pada akhirnya semua bisa mencapai apresiasi yang melebihi nilainya, dibandingkan dengan sekadar sebuah piala kontes modifikasi yaitu dimana society modifikasi mobil yang bisa menjadi role player, setidaknya di Asia Tenggara. Mari kita berjuang bersama, demi Indonesia #IndonesiaBisa #StandarSajaTakCukup.


Live Report: Akhmad Zulfi Darajat (@zul_ness)
Event: Yokohama Hot Rod Custom Show 2018