Mau punya mobil listrik tapi masih mikir dua kali karena harga baterai? VinFast punya jawabannya. Lewat program langganan baterai bulanan yang baru diumumkan untuk semua modelnya, mulai dari VF 3 sampai VF 7, pabrikan asal Vietnam ini ingin bikin kepemilikan mobil listrik jadi lebih fleksibel, aman, dan ramah kantong.

Skema ini bikin biaya awal jauh lebih ringan, tarif bulanan tetap, dan semua risiko soal kesehatan baterai ditanggung VinFast. Bahkan, kalau kapasitas baterai turun di bawah 70%, penggantian dilakukan gratis tanpa ribet.

Kariyanto Hardjosoemarto, CEO VinFast Indonesia, bilang, “Dengan filosofi customer-centric, kami terus menghadirkan kebijakan yang relevan dan bermanfaat bagi konsumen Indonesia. Skema ini bukan cuma soal harga, tapi komitmen jangka panjang kami untuk mendukung transisi menuju kendaraan ramah lingkungan,”

Harga Awal Kendaraan Jauh Lebih Terjangkau

Dengan skema langganan baterai, harga awal mobil listrik VinFast jadi lebih terjangkau, mulai dari Rp 152 juta saja. Konsumen juga bebas mengakhiri kontrak kapan saja saat mobil dijual kembali. Sangat leksibel bukan?

Bukan cuma hemat di awal, biaya operasionalnya pun bikin senyum lebar. Contohnya, VinFast VF 3 yang dapat pengisian daya gratis di jaringan V-GREEN sampai Maret 2028. Hanya dengan biaya langganan baterai Rp 253 ribu per bulan, operasionalnya bisa 83% lebih murah dari mobil bensin biasa.

Kalau dihitung-hitung, konsumsi energi VF 3 setara 72 km per liter bensin, efisiensi yang sulit ditandingi mobil konvensional berbahan bakar minyak.

Bebas Cemas Soal Baterai

Semua perawatan dan penggantian baterai ditanggung penuh VinFast selama masa langganan. Plus, sekarang tak ada lagi batas jarak tempuh. Mau dipakai untuk ngantor tiap hari atau road trip lintas pulau, biaya bulanannya tetap sama.

Aryo Teguh, pengguna VF 3 di Jakarta, mengaku awalnya ragu karena harga baterai mobil listrik. “Tapi dengan program langganan baterai dari VinFast, saya tidak perlu lagi khawatir. Biaya bulanannya masuk akal, dan semua risiko baterai ditanggung perusahaan. Menurut saya, ini solusi yang cerdas dan bebas stres untuk mobilitas harian,” katanya.

Pabrik Baru, Dealer Bertambah

Tak hanya jualan mobil, VinFast juga serius dalam komitmen jangka panjangnya di Indonesia. Investasi USD 200 juta sudah disiapkan untuk membangun pabrik perakitan di Subang, Jawa Barat, yang mulai produksi akhir 2025 dengan kapasitas 50 ribu unit per tahun.

Jaringan penjualannya juga terus berkembang: lebih dari 20 dealer aktif dan target 100 showroom di 19 provinsi sampai akhir 2025. Ada pula 181 titik layanan resmi hasil kerja sama dengan bengkel seperti Otoklix, Bengkel BOS, dan Nawilis.

Ekosistem Hijau VinFast

Melalui Green Future Ecosystem, VinFast membangun infrastruktur pengisian daya nasional dengan target 63 ribu titik V-GREEN di akhir 2025 dan 100 ribu titik dalam jangka panjang. Bonusnya, konsumen VinFast bisa ngecas gratis sampai Maret 2028.

Kerja sama dengan BNI juga memudahkan pembiayaan, ditambah garansi baterai 10 tahun dan program buyback hingga 90%. Semua ini dirancang untuk bikin mobil listrik makin realistis dimiliki oleh masyarakat Indonesia.

Dengan pendekatan yang menyeluruh dari harga awal yang terjangkau, biaya operasional rendah, sampai ekosistem pendukung, VinFast jelas nggak main-main dalam mendorong transisi energi bersih di Tanah Air.