Microsleep saat nyetir jadi momok buat banyak pengemudi. Bayangkan, hilang fokus 4 detik aja di kecepatan 100 km/jam, mobil bisa meluncur lebih dari 100 meter tanpa kendali. Risiko kecelakaan jelas amatlah besar. Subaru datang dengan solusi yang cukup radikal: mobil yang bisa ambil alih kendali ketika pengemudi tak lagi responsif.
Lewat teknologi Emergency Stop Assist, Subaru membekali mobilnya kemampuan ekstra untuk menjaga keselamatan. Fitur ini hasil kerja bareng Subaru EyeSight® generasi terbaru dan Driver Monitoring System (DMS). Saat pengemudi terdeteksi tidak memberikan input ke setir atau matanya tak kebuka dalam waktu tertentu, sistem langsung aktif. Pertama kasih peringatan, kalau masih tak memberikan respon, mobil akan pelan-pelan berhenti di sisi jalan, menyalakan hazard, bahkan otomatis buka kunci pintu biar penanganan darurat bisa cepat. Jadi semacam guardian angel di balik kemudi.
Selain urusan safety, Subaru juga kepikiran soal kesehatan pengemudi. Medical Ergonomic Seat alias Jok Anti Pegal dirancang bareng institusi medis di Jepang. Jok ini punya bentuk dan penopang khusus biar pinggang, punggung bawah, dan leher tetap nyaman meski duduk berjam-jam. Buat yang sering road trip atau tiap hari kena macet berjam-jam, jok ini bisa jadi penyelamat dari sakit pinggang. Intinya, bukan cuma nyaman, tapi juga sehat buat jangka panjang.
Tren digitalisasi bikin banyak pabrikan fokus ke layar besar atau fitur fancy. Subaru agak beda. Mereka justru tetap ngejar hal mendasar: keselamatan dan kenyamanan pengemudi. Dengan kombinasi Emergency Stop Assist dan Jok Anti Pegal, Subaru bikin mobil yang bukan sekadar alat transportasi, tapi partner perjalanan.
Di Indonesia, fitur ini sudah bisa ditemuin di the all-new Subaru Forester. Seperti biasa, setiap unit yang dijual lewat Plaza Subaru dibekali paket komplet: garansi 5 tahun/180.000 km, servis gratis 3 tahun/30.000 km, plus layanan Subaru Roadside Assistance 24/7.