General Motors (GM) memasuki fase baru evolusi otomotif melalui pameran GM Forward di New York, menampilkan bagaimana skala manufaktur, kecanggihan software, dan kecerdasan buatan berpadu untuk mendefinisikan ulang konsep kendaraan. CEO Mary Barra menegaskan bahwa mobil masa depan bukan lagi sekadar alat transportasi, melainkan asisten cerdas yang mampu memahami, belajar, dan beradaptasi dengan pengemudinya.
Langkah besar menuju era tersebut diwujudkan melalui rencana menghadirkan eyes-off driving pada tahun 2028, dimulai dari Cadillac ESCALADE IQ. GM memanfaatkan pengalaman teknologi Super Cruise yang telah mencatat 700 juta mil berkendara bebas-tangan tanpa insiden yang disebabkan sistem, ditambah data lebih dari lima juta mil pengujian kendaraan otonom Cruise. Kombinasi ini menjadi fondasi untuk menghadirkan sistem mengemudi yang semakin mandiri dengan standar keselamatan tinggi.

Sebagai pelengkap, GM akan mulai membekali kendaraan mereka dengan AI percakapan berbasis Google Gemini mulai tahun depan. Pengemudi dapat berinteraksi dengan mobil seperti berbicara dengan penumpang lain. Di masa mendatang, GM juga menyiapkan AI internal yang dapat dikustomisasi sesuai gaya berkendara, kebutuhan, hingga preferensi pribadi pengguna melalui konektivitas OnStar. AI ini dapat membantu menjelaskan fitur, mendeteksi dini masalah kendaraan, hingga memberikan rekomendasi perjalanan yang relevan.
Dari sisi arsitektur digital, tahun 2028 juga menjadi momentum peluncuran platform komputasi terpusat baru yang akan debut pada ESCALADE IQ. Platform ini menyatukan seluruh sistem kendaraan, mulai dari penggerak, kemudi, infotainment, hingga keselamatan, dalam satu inti komputasi berkecepatan tinggi. Hasilnya adalah kapasitas pembaruan over-the-air 10 kali lebih besar, bandwidth 1.000 kali lebih tinggi, dan performa AI hingga 35 kali lebih kuat.

GM juga menyoroti kemajuan robotika manufaktur melalui Autonomous Robotics Center (ARC) di Michigan dan laboratorium di California. Lebih dari 100 ahli sedang mengembangkan sistem cobot (collaborative robots) yang dapat bekerja berdampingan dengan manusia di jalur produksi untuk meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan kualitas kerja. Robot-robot ini dilatih menggunakan data puluhan tahun dari operasi produksi GM.
Selain itu, GM memperluas ekosistem energi rumah dan kendaraan melalui sistem baterai EV yang mampu menyediakan daya cadangan ke rumah bahkan ke jaringan listrik (vehicle-to-grid). Mulai 2026, GM akan menawarkan GM Energy Home System melalui skema leasing, meliputi pengisian dua arah dan baterai rumah stasioner, memungkinkan pengguna mengoptimalkan energi terbarukan dan ketahanan rumah. ![]()




