Bagi JAECOO Indonesia, penunjukan Jim Ma sebagai Business Unit Director bukan sekadar pergantian jabatan. Ini adalah sinyal arah baru yang lebih agresif, lebih terstruktur, dan lebih fokus pada pelanggan.
Dengan pengalaman dua dekade di industri otomotif, Jim Ma dikenal sebagai figur yang kuat dalam membangun fondasi bisnis. Mulai dari jaringan dealer yang sehat, layanan purna jual yang konsisten, hingga standar pengalaman pelanggan yang terukur. Semua ini menjadi modal penting bagi JAECOO yang masih berada di fase ekspansi.
Sejak resmi hadir di Indonesia pada Januari 2025, JAECOO bergerak cepat. J7 dan J8 membuka jalan di segmen SUV premium, sementara J5 EV datang sebagai jawaban atas meningkatnya minat pasar terhadap kendaraan listrik yang tetap fungsional dan rasional.
Di bawah kepemimpinan Jim Ma, fokus JAECOO semakin jelas yaitu memperluas akses produk dan memperkuat kepercayaan konsumen. Strategi ini dijalankan melalui kombinasi harga kompetitif, pilihan teknologi hybrid dan elektrik, serta komitmen pada layanan purna jual yang bisa diandalkan.
Minat konsumen terhadap lini SHS (Super Hybrid System) juga menjadi perhatian serius. Model seperti J8 SHS ARDIS dan J7 SHS menunjukkan bahwa konsumen Indonesia mulai mencari SUV dengan keseimbangan performa, efisiensi, dan teknologi.
Langkah besar berikutnya adalah target 80 jaringan dealer pada 2026. Ekspansi ini akan diiringi peningkatan standar operasional, pelatihan tenaga teknis, serta integrasi proses digital agar pengalaman pelanggan tetap konsisten di seluruh jaringan.
Bagi JAECOO, pertumbuhan bukan hanya soal volume penjualan, tetapi juga kesiapan ekosistem. Dari produk, layanan, hingga sumber daya manusia, semuanya harus bergerak seirama.
Dengan Jim Ma di pucuk kepemimpinan, JAECOO Indonesia menegaskan ambisinya. Menjadi pemain SUV premium dan NEV yang bukan hanya cepat berkembang, tetapi juga relevan dan berkelanjutan di pasar Indonesia. ![]()
