Sudah 4 generasi dilahirkan dalam 30 tahun. Tapi baru di gen ke-4 yang rada beda. Sejak MX-5 (NA) pertama diperkenalkan pada 1989 dan diproduksi hingga 1997. Dilanjutkan MX-5 (NB) yang mulai dijual pada 1998. Dan kemudian Mazda MX-5 (NC) diperkenalkan dan diproduksi pada 2005. Yang akhirnya Mazda MX-5 (ND) generasi keempat diresmikan pada tahun 2014.

Roadster yang punya benang merah; pemberani, mungil dan ringan. Berpenggerak roda belakang, mesin empat inline dan punya dua kursi berada di antara asnya. Mobil sport sederhana, menyenangkan, dan terjangkau, tak heran menjadikannya roadster terlaris sepanjang masa.

Pasti Diwan lebih tahu soal Miata. Ia memburunya sekian lama. Radarnya bicara, barang ini ada di Bali. Sempat dioverlap oleh sahabat dekatnya, namun dengan sedikit kesabaran dan restu semesta, Miata ini pun akhirnya menjadi miliknya.

“Gue sebenernya suka mobil yang aneh dan agak jarang, namun harus didukung oleh nilai historis dari mobil tersebut,” ucap Diwan. Begitu sederhananya. Namun sulit, alias tak mudah.

Ia memilih Miata NB. Satu hal yang secara historis menarik adalah walaupun NB mempertahankan proporsi pendahulunya tetap sama, namun mempunyai perubahannya yang paling mencolok yaitu penghapusan lampu depan yang bisa ditarik (pop up headlights). Sebabnya tidak lagi lulus uji keselamatan pejalan kaki. Padahal model lampu seperti itu memberikan MX-5 penampilan yang menyenangkan, mata yang lebar, terutama dalam hubungannya dengan ‘mulut’ bundar di bumper.

Kembali fokus pada Miata ini. Bodinya berkeluk dan tampak lebih besar. Mesinnya tentu diperbarui ke mesin 1.8 liter dengan 140 tenaga kuda. Saat itu pilihan transmisinya adalah manual lima kecepatan dan otomatis empat kecepatan, dimana 6 percepatan disediakan untuk model lebih tinggi.

Sementara di kabin, tak begitu banyak perubahan. Evolusi tersebut meliputi bentuk desain yang baru dan tepi yang lebih lembut. Untuk model dasar, mengaplikasi setir Nardi palang tiga, walaupun ada juga di model lain dengan model 4 palang, yang dipinjam dari model Mazda mainstream.

Tapi dasar Diwan. Ia salah satu pengikit aliran #StandarSajaTakCukup. Body kit depan Mazdaspeed plus custom splitter sudah langsung dipasang. Wajah imut lenyap, jadinya gagah. Sudah gagah ya kudu pake velg rada gedean. Awalnya Diwan bingung. 16 mepet tanah, 18 terlalu besar. Bongkar pasang sudah biasa. Namun kebanyakan buth spacer tebal. Sampai ia bertemu SSR Professor SP1 17x(8.5+10.5) inci.


Ada yang menarik tapi mungkin luput oleh DeepEnder. Aslinya Miata ini versi soft top. Yang terpakai sekarang sudah digantikan oleh hard top. Biar makin kece dan sedap dipandang mata. Namun, “Dapatnya agak ngepink sih, jadinya gue repaint lagi.”

Overall, “Ini mobil handlingnya enak banget, kayak nempel aspal.” Yang penting ngayun tak gesrot, dan lumayan empuk. Menandakan fitment maksimal. Perawatannya pun cengli punya, secara Jepang manual. Cetarlah Madupi ini, Mazda Dua Pintu!


Workshop:
Wheels & fitment: Eurovolution @eurovolution
Body kit: RR Cars Boutique @rrcarsboutique
Suspension: Genio Per

Data Mods:
Steering hub Nardi Deep Corn, optional hardtop for Mazda Miata, body kit Mazdaspeed, custom splitter, suspension Tein, wheels SSR Professor SP1 17x(8,5+10,5) inches, tyres Toyo Proxes DRB 205/40ZR17 & Toyo T1S 245/35ZR17