McLaren mungkin tidak muncul pada benak pikiran pertama seseorang akan supercar, kebanyakan orang pasti familiar dengan Ferrari dan Lamborghini. Padahal, McLaren adalah salah satu produsen supercar tersukses sepanjang sejarah.

McLaren 12c bukan sembarang penamaan, dibangun dari nol dengan mengaca pada kesuksesan McLaren F1. Sekadar informasi, penamaan 12C memiliki arti kuat. 12 menandakan nilai dari indeks performa internal McLaren yang melibatkan faktor performa, emisi dan lain-lain. Sementara C berarti carbon karena mobil ini banyak menggunakan bahan berteknologi carbon.

Mobil ini sendiri dirilis pada tahun 2011 dan memiliki beberapa peningkatan fitur dan performa sampai dengan tahun 2014 dimana ia dihentikan produksinya dan digantikan dengan McLaren 650s.

McLaren 12C mengadopsi banyak teknologi F1, yaitu McLaren MP4/12.
Teknologi apa saja?
Teknologi F1 yang tersemat dalam 12C adalah kabin CarbonMonocell yang ringan dan sistem Steer Brake.

CarbonMonocell adalah sebuah desain kabin yang konstruksinya mirip dengan F1 untuk menekan bobot, bobot kosong untuk kabin McLaren 12C hanya 80 kg. Sementara Steer Brake adalah sistem pengereman dimana ketika menikung, rem belakang bagian dalam akan mengerem lebih keras sehingga mengeliminasi understeer dan menjaga kestabilan ketika menikung.

Untuk mengurangi bobot, McLaren tidak hanya menggunakan unsur karbon, bahkan cat yang mereka gunakan adalah cat khusus yang terinspirasi dari teknologi Formula 1, cat yang diaplikasikan dengan tangan ini dinilai lebih ringan daripada cat konvensional.

Aerodinamika tentunya juga menjadi perhatian, selain didesain dengan indah oleh Frank Stephenson yang terinspirasi dari alam atau disebut “biomimicry” oleh McLaren, desain 12C juga mengedepankan aerodinamika ditambah dengan sistem active aero dan air brake. Active aero akan mengatur sudut kemiringan wing belakang sesuai dengan kecepatan, sementara ketika terjadi pengereman keras, wing akan berubah menjadi rem angin seperti pada pesawat, tujuannya adalah agar roda belakang tetap mencengkram jalanan ketika mengalami pengereman berat.

Tentu saja mobil dengan di desain dengan spesial ini memiliki performa yang spesial, mesinnya berkode M838T, sebuah unit V8 twin turbo berkapasitas 3.800 cc, bahkan sistem olinya adalah dry sump untuk menurunkan pusat gravitasinya. Mesin ini pada awalnya menghasilkan 600 hp, namun kemudian ditingkatkan menjadi 625 hp. Mesin ganas ini disambungkan ke roda belakang melalui girboks 7 percepatan dengan fitur “precog” untuk mengurangi jeda waktu perpindahan gigi.

Berkat kombinasi tersebut, mobil ini mampu mengelilingi trek Nurburgring di Jerman hanya dengan waktu 7 menit 28 detik dan sempat meraih posisi kedua pada pengetesan di Top Gear Test Track, Inggris, dengan waktu 1 menit 16 detik, hanya tertinggal 1 detik dari Ariel Atom V8. tentunya sebuah performa yang dahsyat berkat keseimbangan antara tenaga dan pengendalian.

Para test driver menilai mobil ini kalem, suara mesinnya yang relatif halus serta teknologi yang mempermudah pengemudi membuat mobil ini lebih mudah dikendalikan dibandingkan rivalnya, mobil ini juga dinilai sebagai supercar yang praktis karena memiliki beberapa ruang penyimpanan dan bagasi yang relatif besar. Dengan kata lain, 12C merupakan sebuah supercar yang tidak terlalu menonjol namun dapat beraksi.

Untuk mendapatkan semua performa, teknologi dan keindahan tersebut, tentu memerlukan merogoh kocek yang cukup dalam, harga mobil ini pada tahun 2012 adalah $229,000 atau sekitar Rp 3.474.365.100. Tentu sebuah harga yang menarik untuk performa super.