Mitsubishi baru-baru ini menyelesaikan pengetesan mobil rally terbaru mereka, Xpander AP4. seperti yang kita tahu, nama Mitsubishi sudah sangat melekat pada dunia rally dengan Lancer Evolution dan Galant VR-4 mereka. Namun, sebelum semua itu, ada sebuah mobil yang seakan-akan terlupakan.
Mobil tersebut adalah Mitsubishi Starion, sebuah sports coupe terbaru yang merupakan mobil sport kelas tertinggi Mitsubishi pada masa itu, 1980-an.
Mitsubishi memang sudah mengikuti rally sejak saat itu, tepatnya untuk Group 4 dengan Lancer EX 2000 turbo mereka pada tahun 1981. Namun saat group B diperkenalkan pada 1983, Mitsubishi tertarik dan tahu bahwa Lancer EX akan mengalami kesulitan bertarung di Group B
Karena itu mereka memilih basis baru, yaitu Starion. Namun, aslinya berupa mobil mesin depan dengan penggerak roda belakang dan akan sangat sulit bertarung tanpa penggerak empat roda. Tapi, Mitsubishi melihat potensi menjadikan mobil ini penggerak semua roda dengan mudah.
Mitsubishi tidak punya waktu lama untuk mengembangkan mobil ini, karena itu semua yang dilakukan harus cepat dan dapat diandalkan. Untungnya Mitsubishi dengan kecerdikannya dapat memanfaatkan beberapa komponen yang ada pada mobil lain.
Untuk sistem penggerak 4 rodanya misalnya, mereka menggunakan sistem milik Pajero, tepatnya transfer case-nya. Untuk urusan mesin, dipercayakan kepada sang legenda 4G63T. Tentunya dengan modifikasi seperti turbo dan ukuran mesin yang diperbesar menjadi 2.140 cc dan tenaganya sekitar 350 hp.
Mobil ini juga sangat ringan, beratnya hanya 1.050 kg. Bahkan beberapa komponennya sudah menggunakan Carbon Reinforced Plastic, sesuatu yang sangat tidak umum pada tahun 1980-an. Panel bodynya juga menggunakan material yang lebih ringan seperti fiberglass.
Secara tampilan, Starion Group B terlihat berbeda dibanding Starion biasa. Lampu “genit” yang disukai banyak orang dihilangkan menjadi lampu biasa demi efisiensi dan performa yang lebih baik. Selain itu wajahnya juga bisa diperpendek, menambah kelincahan dan mengurangi bobot.
Mobil ini di tes langsung dengan diterjunkan pada balap Rallye des Milles Pistes di Prancis dan memperoleh hasil yang cukup baik, namun bagi Mitsubishi, itu belum cukup untuk group B.
Hambatan terus datang ketika mengembangkan mobil ini selayaknya pengembangan mobil lainnya. Namun sayang, pada akhir tahun 1986, Group B resmi dibatalkan karena dinilai terlalu berbahaya, Starion Group B belum selesai dikembangkan dan akhirnya mobil ini pun gagal mencapai tujuan awalnya.
Mitsubishi pun berniat untuk memasukkan mobil ini ke Group A yang menjadi pengganti Group B. namun aturan homologasi 5.000 unit kendaraan mengurungkan niat Mitsubishi. Starion sudah dianggap terlalu tua dan akhirnya Mitsubishi memilih Galant yang baru saja dirilis untuk Group A.
Akhirnya, Starion Group B kini hanya menjadi sebuah sejarah bagi Mitsubishi, namun tidak untuk Group B. karena mobil ini jarang terdengar, mobil ini seakan-akan terlupakan dan pamornya tertutup oleh Galant dan Lancer.