Salah satu ajang perlombaan yang sering diikuti oleh seluruh mahasiswa teknik atau engineering berskala internasional adalah Shell Eco Marathon atau seringkali dikenal dengan SEM.

Shell Eco Marathon adalah lomba yang unik, karena lomba ini bukanlah tentang kecepatan, tetapi tentang menjaga momentum, posisi, serta konsumsi bahan bakar serendah mungkin.

Indonesia sendiri diwakilkan oleh 41 tim dari berbagai universitas yang akan bersaing pada ajang ini dengan karya mereka sendiri, sebuah mobil yang diciptakan khusus untuk perlombaan ini.

Kami menemui salah satu tim yang memamerkan kendaraan mereka di ajang GIIAS 2021, yaitu tim D’Base dari Binus Aso School of Engineering.

Tim D’Base akan bersaing di kelas Urban dengan mobil yang dibuat dari 0, dengan kata lain, berbagai aspek dari sasis, bodi, setir, suspensi, tempat duduk, semua dirancang sendiri dari 0.

“Mobil ini dibuat dari 0, misalnya sasis yang dibikin, dipotong, dan dilas sendiri sehingga bodi custom yang terbuat dari carbon fiber ini bisa terpasang dengan pas,” kata Ronald Budiman, ketua Frame Division dari D’Base Team.

Ingat, Shell Eco Marathon bukanlah balap untuk mobil listrik. Mobil besutan universitas yang berada di Alam Sutra ini masih menggunakan bahan bakar bensin dan mesin pembakaran internal, tepatnya sebuah mesin 110 cc untuk menggerakkan mobil ini.

“Mesin ini dipilih karena dirasa pas untuk keperluan tim kami. Pemasangan dan peletakkan mesin pun dibuat dari 0 sehingga memang memakan waktu lama, namun hasilnya memuaskan. Mobil ini telah melewati berbagai tahap uji coba dan masih terus dikembangkan agar bisa tampil maksimal,” ujar Christopher Owen, Technical Manager dari D’Base Team.

Tentunya, ini adalah ajang yang sangat kompetitif. Sehingga DeepEnd sangat berharap seluruh tim bisa bersaing nantinya di ajang Shell Eco Marathon. Selamat bertanding untuk seluruh tim!