Merenungi mobil ini, sama halnya terpenjara secara psikologis. Kepengeeen! Pantengin semua sudutnya, adakah yang mencederai desainnya? Menang di muka, champion at the back. DeepEnd masih meyakini, insinyur Benz zaman lawas sangat mumpuni dalam membuat produk yang long lasting.

“Aku kuwatir nek golek sing sempurna, aku bakal kelangan kowe sing paling becik.”

Wis pokoe, aku kuwatir nek golek sing sempurna, aku bakal kelangan kowe sing paling becik. Saking banyaknya kegunaan estate atau station wagon, sudah seharusnya kita mengerti bahwa mobil ini layak dikoleksi. Tapi ternyata, wagon saat ini, tak bisa lagi tak dimodifikasi, karena #StandarSajaTakCukup.

“Menang Di Muka, Champion At The Back.”

Paduan mobil keren dan konsep jitu. Ya pada wagon milik Dewanto, warga Solo yang anggota #TeamSpeedtech @speedtech.id. Modifikasinya diserahkan pada Zico Novian, pemilik Alternative Automotive, yang berada di jalan Ring Road Barat No. 36, Yogyakarta. Mungkin konsepnya adalah ‘ojo seneng seng seksi, mergo seng seksi durung tentu iseh suci’. Tentu tidakkk…, karena konsepnya sudah jelas, “Menang Di Muka, Champion At The Back.”

Jangan hanya mandangin blue effect pada kelir mobilnya, yang muncul kuat birunya saat tertimpa cahaya. Tapi juga cek 11 bilah velgnya, sungguh sebuah pilihan desain yang tepat. Trik yang menurut DeepEnd hanya dimiliki segelintir orang yang mengerti velg. Titik! Why? Bisa dilihat diameternya, only 18. Banyak orang akan bicara soal bigger size. Entah 19, atau bahkan 20 inci. Tapi Zico bertahan pada 18. Untuk apa 19, jika 18 saja bisa memberikan efek 19?

CCW D110 menampilkan desain sebelas jari yang bersih, dipadukan dengan banyak ‘paku’ (rivets) dan profil bibir yang dalam (deep step lip), sempurna bermain di tengah gaya kontemporer atau klasik. DeepEnder coba ubah-ubah sudut pandangnya, low, mid atau top level. Tak ada yang berubah. Ini efek dari desain simetris yang berpusat dari tengah kemudian melebar ke luar. Cutting velgnya presisi, apalagi ia mengkilap sehingga kental pesona desainnya. Kontras dengan bonggol AP Racing yang warna kuning itu.

Tapi ada alasan lain. “Biar ground clearance dapet, fitment dapet,” tegas Zico. Pemilik Alternative Automotive ini menegaskan tidak melulu harus velg besar, “Kalau besar harus radius.” Ini yang tidak ingin dilakukan oleh Dewanto. “Mobil jadi jelek, terlalu lurus, enggak terlalu nungging.” Ini jelas visi anak lama yang main Mercy. Diameter dan lebar velg juga ditentukan secara kalkulatif. Bahkan bannya, Accelera Phi, bisa memastikan konsep tersebut benar-benar teraplikasi. Dimensi dan karakter dinding Accelera Phi memungkinkan untuk itu. Sizenya 225/35ZR18 dan 245/35ZR18. Sehingga tanpa radius, tanpa 19 dan bukan statis, roda bisa celup sangat pantas ketika aired out.

Seterusnya, sentuh sektor bodi bawah. Permainan lips dan side skirt biar kelihatan rata dan nempel kalo 0 Psi. Di belakang terdapat custom adjustable, “Sekitar 3 derajat, karena menyesuaikan ‘duduk’ velgnya.” Dengan air sus D2 yang paling tinggi di kelasnya, dengan manajemen ketinggian berbasis height sensor. Pilihan ini cukup moderat. Karena bisa dibeli dari online, tak sulit pula belanjanya. All in dengan kosmetik, nilainya 75 juta rupiah.

Plug and play, pemasangan kurang lebih 3 jam, “Pasang semua dulu, sesuai manual book.” Namun cara Zico agak perfeksionis. Butuh 3-4 hari untuk mencari fine tuning. Fitting balonnya, dipompa dulu seberapa enaknya dibuat jalan. Ingat, Mercy ini memiliki 2 tangki bahan bakar, primer dan sekunder. Sehingga sebenarnya ada semacam sistem keseimbangan ketinggian. Setelah terpasang, lantas dibawa jalan. Kemudian akan ketemu posisi tinggi yang tepat. Sampai dirasakan bisa dibawa pada level paling nyaman. Setingan terbaik adalah 80 dan 90 Psi ketika posisi on run.

CCW
KANSAS WHEELS

CCW (Complete Custom Wheel) berasal dari Kansas. Ide dasarnya membuat velg untuk mobil yang speknya balap sekaligus piawai di jalanan. Jadi bukan saja competitive pada performance, tapi concernnya juga tentang competitive price. Walaupun semua roda CCW terbuat dari aluminium standar industri ringan forged T-6061. Semua roda tipe modular atau multi piece dirakit menggunakan hardware ARP terbaik, yang dikenal karena kekuatan dan daya tahannya. CCW menawarkan desain roda tempa monoblok, 2-pieces dan 3-pieces.


Workshop:

Body, wheels, air sus & cabin: Alternative Automotive @alternative.automotive
Paint: Skinner Auto Works @skinner_jupiter_autobodyworks


Data Mods:

Paint Spies Hecker, body kit AMG C36, exhaust AMG C36, LED head lamp bulb Phillips, USDM cornering lamp Bosch, wheels CCW 18x(10+11) inches, tyres Accelera Phi 2 225/35ZR18 & 245/35ZR18, big brake kit AP Racing 330 4 pot, air suspension D2 with height sensor, steering wheels AMG C36, instrument cluster AMG C36, digital climate control Avantgarde, jok recaro LX, sunroof AMG C36, carphone kit, single din head unit Pioneer DEH-as4050EBT, speaker Venom 3-way split, power Venom Class D, power Venom Vertigo 4 channel, subwoofer Venom 12 inches