Bagi sebagian DeepEnder yang menikmati dunia otomotif sejak lama, terutama balap pasti tidak asing dengan nama dr. Hery Agung. Salah satu legenda balap Indonesia yang mengawali karir balapnya pada tahun 1980-an sampai hari ini. Drag, Sprint Rally, Off-road, semua disabet. Lalu bagaimana dengan Honda Estilo yang hampir sebagian bodinya memakai material carbon fiber ini?

“Tapi seiring berjalannya waktu, mobil ini malah dibangun jadi serius.”

Sebut saja Adhitya Sani, orang yang diberi kepercayaan oleh dr. Hery Agung untuk membawa sang Estilo pergi dari satu kontes ke kontes lainnya. Melalui wawancara singkat lewat telfon, ia menjelaskan justru konsep awal mobil ini dibangun adalah untuk menemani sang dokter jalan-jalan pada hari Minggu sore atau sekadar lari-lari kecil di jalan tol. “Tapi seiring berjalannya waktu, mobil ini malah dibangun jadi serius mas,” katanya. Konsep awal yang hanya ‘cuma’ modifikasi ringan pun berubah total, menjadi mobil yang siap melibas aspal sirkuit.

Saking rumitnya, sang Estilo pun tak lagi dapat digunakan untuk harian. Pada akhirnya sang pemilik pun memutuskan untuk menyematkan berbagai parts kompetisi. Sebut saja jantung yang kini memakai mesin K-Series dari keluarga tertinggi Honda alias Type R, sampai panel bodi diselimuti oleh material super ringan.

Perjalanan pun tidak sebentar, 6 tahun adalah waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkan keinginan sang pemilik.

Hal yang menarik adalah, mobil ini merupakan salah satu kesayangan sang dokter. Adhit menjelaskan bahwa ia menggemari semua mobil yang memiliki warna putih, termasuk sang Estilo. Dan seperti para narasumber DeepEnd lainnya, bagi dr. Hery…, #StandarSajaTakCukup. Sehingga dikirimlah sang Estilo ke JK Motorsport di bilangan Indraprasta, Semarang. Bagi para pemain lama, bengkel ini tentu sudah tidak asing lagi dengan segala hal yang berbau restorasi dan material serat karbon.

Perjalanan pun tidak sebentar, 6 tahun adalah waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkan keinginan sang pemilik. Kenapa 6 tahun? Ternyata sang punggawa workshop, Ronald merupakan seseorang yang perfeksionis. Ia ingin menggarap semua detail dengan rapi dan apik. Attention to detail pokoknya.

Adhit menjelaskan bahwasanya mobil ini mengacu pada konsep Time Attack Global, yang lebih tenar di negeri Paman Sam.

 

Selain proses restorasi yang memakan waktu cukup lama, Adhit menjelaskan bahwasanya mobil ini mengacu pada konsep Time Attack Global, yang lebih tenar di negeri Paman Sam. Kiblatnya bukan lagi Osaka Style atau Tokyo JDM. Sayangnya alasan dibalik pemilihan kiblat yang lebih mengarah ke barat ini tidak ada yang tahu secara spesifik. Konsep sudah matang, eksekusi tidak kalah penting. Secara varietas memang masih ‘gado-gado’ dengan Jepang.

Namun DeepEnd yakin, nama-nama seperti Strange Engineering, Energy Suspension, FCS dan AT Power pasti membuat sebagian DeepEnder mengernyitkan dahi. Karena sejatinya merek tersebut lebih populer di negeri yang terkenal dengan film actionnya itu. Dengan kombinasi ‘gado-gado’ tadi, mobil ini berhasil memberikan tampilan berbeda dari kebanyakan Honda Estilo di Indonesia.

“Ternyata menurut pak Hery mobil ini kelewat serius, bahkan beliau sendiri nggak berani buat ngebut naik mobil ini.”

Perjalanan panjang telah dilalui, tentu rasa penasaran ingin mencicipi pasti ada. Tapi tidak dengan sang pemilik, yang justru malah ketakutan dengan peforma mobilnya sekarang. “Ternyata menurut pak Hery mobil ini kelewat serius, bahkan beliau sendiri nggak berani buat ngebut naik mobil ini,” ujar Adhit. Tapi bukan berarti ia tidak akan mencobanya, tinggal tunggu saja tanggal mainnya.

Tapi menurut Adhit, sayang jika mobil ini hanya disimpan. Apalagi sudah memiliki konsep representatif ditambah eksekusi menyeluruh di semua sektor. Ia pun meminta izin dari sang pemilik, untuk memboyong mobil ini mengikuti seri pertama dari Intersport Auto Show 2019 yang diadakan di Lapangan Wonderia, Semarang. Izin diberikan dan bahkan dukungan penuh dari sang pemilik mendorong Adhit untuk maju.

Adhit menuai hasilnya, ia berhasil membawa pulang gelar juara pertama pada kelas Retro Racing dan mengantarkan sang Estilo untuk berlaga di Grand Final yang akan diadakan di Jakarta. Suatu prestasi yang membanggakan pastinya bagi Adhit dan dr. Hery. “Sekarang mobilnya langsung masuk bengkel, karena kami akan menyiapkan beberapa kejutan untuk final” tutupnya. Baiklah, DeepEnd tunggu di Jakarta!

 

Attention To Detail

SENI DI ATAS MATERIAL KARBON

Sebagian jiwa dari mobil ini adalah material super ringan tersebut. Sebut saja kap mesin, fender depan, pintu depan, atap, bumper depan-belakang sampai bagasi, semuanya dilapis karbon. Mungkin terlihat biasa, namun coba perhatikan lebih detail. Semua alur materialnya nyambung! Tidak ada yang terputus. Mulai dari bumper depan sampai fender, semua memiliki ritme yang sama.

Membentuk suatu seni yang indah. Hal inilah yang menjadi fokus Ronald, punggawa dari JK Motorsport. Terkenal sebagai ‘seniman’ piawai terutama dengan motif karbon, ia memberikan dedikasi terbaiknya untuk mobil sang legenda. Tidak heran, proses pemasangan material karbon inilah yang memakan waktu paling lama. Namun hal itu bukan menjadi masalah bagi dr. Hery sebab memang mereka memiliki visi yang sama dalam memberikan detail ciamik pada mobil modifikasinya.

 

Pemilihan Velg

BELANG BUKAN TANPA ALASAN

Jika diamati, memang mobil ini memiliki velg yang berbeda di bagian depan dan belakangnya. Pada bagian depan, disematkan Enkei PF01 dengan ukuran 15×8 inci dibalut karet Hoosier dengan jenis Semi Slick 225/50/15. Pada bagian belakang, SSR Type F dengan ukuran yang sama bersemayam tenang, Toyo R888 225/50/15 menjadi karet pelindungnya. Hal ini bukan tanpa alasan, selain untuk mengakomodir BBK dengan label Strange Engineering di bagian depan dan belakang; ada cerita yang cukup miris dibaliknya.

Adhit menjelaskan tadinya mobil ini akan memakai Enkei PF01 di keempat kaki, ia sampai memesan spek khusus ke prinsipalnya. Namun sayang seribu sayang, pada saat meng-order velg ini dari negeri matahari terbit dan sampai ke Indonesia; dari 4, Adhit hanya mendapatkan 2 buah velg. Sementara sisanya hilang tak berbekas sampai hari ini saat artikel diterbitkan. Putar otak, akhirnya SSR-lah yang didaulat untuk mengisi bagian belakang. Diklaim Adhit, velg inilah yang memiliki clearance cukup untuk mengakomodir piringan rem besar tersebut.

 

Dedicated To Mechanic

TERIMA KASIH FLUGAN, SELAMAT JALAN

Adhit menjelaskan, bahwa dalam perjalanannya dalam membangun sang Estilo; ada satu mekanik yang turut mengawal proses modifikasinya. Ia adalah Flugan, mekanik kesayangan dr. Hery. Sejak dahulu, sang mekanik selalu menemani dan mengawal dr. Hery dalam setiap laga balap yang diikutinya. Mulai dari rally sampai off-road.

Di tengah perjalanannya, Tuhan berkehendak lain. Flugan dipanggil menghadap Sang Khalik. Tentu meninggalkan duka yang cukup mendalam bagi dr. Hery dan segenap tim yang ikut berperan di proyek tersebut. Untuk itu, sebagai penghargaan atas dedikasi dan kesetiaan selama hidupnya; Sang pemilik menyematkan tulisan “Terimakasih Flugan Selamat Jalan” pada bagian kiri dan kanan sayapnya, khusus untuk sang mekanik yang telah banyak berjasa bagi karir dr. Hery dan tentu saja pada Honda Estilo putih ini.

 


Workshop:
JK Motorsport @jkmotorsport

Data Mods:
Custom carbon front bumper, custom carbon rear bumper, custom carbon hood, custom carbon roof, custom carbon door panel, custom carbon trunk, carbon cront lips Spoon, carbon GT-wing J’s Racing, carbon seat Technocraft, 4-point seat belt Securon, dash steel roll cage, data logger dash Haltech, billet shifter K-Tuned, suede steering wheel Sparco, stroke up K24 to 2700 cc, direct-to-Head set throttle bodies AT Power ITB 45mm, wiring harness Rywire, 2-point strut bar Mugen, electric water pump K-Tuned, header K-Tuned, cooling system Mishimoto, engine mount Hasport, clutch Ogura Clutch, close gear ratio, exhaust system Skunk2, standalone ECU Hondata K-Pro, racing fuel cells FCS, fuel pump Deatschwerks, front wheels Enkei PF01 15×8 inci, front tyres Hoosier 225/50/15, rear wheels SSR Type F 15×7 inci, tyres Toyo R888 225/50/15, lug nut Rays, coilover Buddy club, front & brake kits Strange, sub frame & LCA SKunk2, bushing kit EG6 Energy Suspension.