Alkisah, dimulai ketika Mini merekrut Roy Haynes dari Ford untuk menghadapi tantangan di era ’70-an. Haynes yang saat itu sudah berjasa dalam Ford Cortina MKII memiliki job desk cukup berat, yaitu ditugaskan memoles Mini di kala telah mulai tersaingi.

Haynes pun kemudian mengubah seluruh tampilan depan, menjadi tampang yang punya karakter kotak lebih kuat. Dilengkapi grill memanjang, istilahnya fender to fender, dengan lampu bulat yang besar di tiap ujungnya. Tak lupa bumper depannya sendiri ikut mengalami penyesuaian.

Mini menawarkan 2 varian yaitu Mini Clubman dan Mini 1275 GT. Yang terakhir ini, awalnya ditujukan untuk menggantikan Cooper S, dan diproduksi masih berbarengan dengan Cooper hingga tahun 1971.

Spesialnya dari Mini ini terletak pada mesin 1.275 cc dan punya synchro close ration 4-speed manual gearbox. Mesinnya luar biasa kencang. Berbeda jauh dari generasi mini sebelumnya yang saat ini tidak memiliki synchronize pada gigi pertamanya.

Pada beberapa artikel DeepEnd sebelumnya, kami telah membahas G-Class SWB milik Peter Anugrah. Kali ini ia mengizinkan DeepEnd mencoba Mini 1275 GT yang baru saja direstorasi. “DeepEnd jadi yang pertama nyoba nih,” ucapnya.

Smith Speed Garage, bengkel kepercayaan Peter yang berlokasi di daerah Cideng, jadi meeting spot. Sesampai di Smith Speed Garage, DeepEnd langsung terpukau. Bukan cuma cinta lokasi, tapi lebih intim lagi, sempat tancap gas berkeliling Jakarta.

Gesit.
Kencang tanpa habis nafas.
Nyaman dan dingin di dalam kabin.
Perpindahan gigi yang presisi membuat tidak ada tenaga yang terbuang percuma.

Dan…, banjir apresiasi dari beberapa pengendara mobil lainnya. Maklum saja, peliputan terjadi di akhir pekan.

Padahal, Peter sempat menampik. Dulu sempat ditawari varian ini namun belum bergeming. Lah dalah, malah ia nyari mesin 1.275 cc doang. Cuma memang, garis tangan bilang mesti beli seunit-unitnya. Dua tahun kemarin akhirnya nemu unit Mini 1275 GT di daerah Pejompongan.

Puji Tuhan.

“Ada dua tantangan bagi saya dalam merestorasi 1275 GT ini,” ungkap Peter. Tantangan pertama, Indonesia lebih friendly dengan Mini Cooper yang kala itu dipopulerkan melalui serial Mr. Bean. Dampaknya, cukup banyak varian Mini Clubman yang bertransformasi menjadi Mini Cooper, sehingga varian Clubman jadi sangat langka populasinya. Atas dasar ini, Peter ingin tetap mempertahankan bentuk Clubman pada 1275 GT miliknya.

Tantangan kedua, proses restorasi dan pengumpulan detail-detail. Mini yang diperoleh kondisinya cukup menyedihkan. Karat menyelimuti rangkanya. Firewallnya bolong-bolong. Bukan hanya panel-panel bodi dibeli baru, “Atapnyapun baru!”

Selain Smith Speed Garage, workshop lain adalah Alwi Wahid yang kebagian menuntaskan pencarian bodi panel, dan Garage Auto Project yang ditugaskan menyelesaikan pemasangan bodi panel yang baru hingga aplikasi warna pabrik Bronze Yellow yang sempurna dan side decal “Mini 1275 GT”.

Tadi disebut 2 tahun. Waktu sebanyak itulah buat mencari printilan aksesorinya. Contoh aja nih, kabin black leather diorder khusus dari Newton Commercial, Suffolk, Inggris. Lantas setir 1275 GT didapat di Jerman, namun emblem tengahnya ketemu di Inggris. Paham dong, dua negara ini beda ya saudara-saudara.

Namun tak semua diperoleh di luar ngeri. “Velg dan speedometer dapat di Indonesia dan saya restorasi,” ujar Peter. Sekadar informasi, interior Mini 1275 GT berbeda dari Mini Clubman. Speedometernya memiliki 3 lingkar panel. Grillnya mempunyai tulisan GT pada bagian kirinya. Setir dan joknya pun tak sama. Velgnya berdiameter 10 inci Rostyle Wheels. Fakta unik lainnya, untuk masuk gigi mundur, kita harus menarik tuasnya dahulu sebelum bisa ke gigi mundur. Dan uniknya lagi, DeepEnd yang bertinggi 184 masih dapat duduk dengan nyaman di belakang maupun di bagian depan.


Workshop:
Body & paint: @garageautoproject
Body parts: @alwi.wahid
Warehouse: @smithspeedgarage
Detailing: @detail.8

Data Mods:
1275 GT steering wheel, 1275 GT emblem, 1275 GT logo, 1275 GT speedometer, 1275 GT front grill, 1275 GT bumper, 1275 GT head lamp, Rostyle wheels 10 inches, Newton Commercial interior trim