Perkenalkan Bhakti namanya, main mobil sukanya retro segala sesuatu diusahakan period correct dan mempertahankan orisinalitas itu penting. Suka sekali Deepend dengan prinsip seperti ini.
Mercedes-Benz 230 TE ini konon, merupakan salah satu yang terunik di Indonesia. Bagaimana tidak, selain warna artic white, jangan lupa untuk melongok ke bagian interiornya yang semuanya serba hijau. Dari ujung depan hingga third seat row. Interior ini bukan modifikasi namun dari lahirnya memang sudah hijau. It’s a are breed!
Dengan itu, interior tidak terlalu banyak diubah, hanya mengistirahatkan sistem sound BOSE yang sudah mulai ‘lembek’. Di sini Bhakti menghadapi kesulitan dalam mencari speaker ukuran 4 inch (speaker 2-way depan di dashboard dan di jok tengah). Wajib tidak boleh ada bobok atau coak door trim!
Alhasil, tak ada tempat untuk speaker midbass, subwoofer pun dipasang sedemikian rupa agar tak mengganggu kursi baris ketiga, yang berbahan beludru berwarna hijau. Head unitnya masih tetap memakai BOSE, khusus untuk Mercedes-Benz. Alasannya karena mobil ini terlahir dengan pesanan sound system BOSE. Orisinalitas itu penting, maka head unit adalah kunci.
Awalnya, konsep modifikasinya ingin membangun retro langka dengan mempertahankan keaslian terutama bagian interior. Tapi kemudian hati bergejolak. OEM dirasa tak cukup, muncul rasa gatal untuk mengkandaskan mobil ini, “Jadinya Bagged wagon deh,” ungkap Bhakti.
Akasia Motor jadi pilihan workshop untuk 230 TE ini. OZ MAE sudah pasti merupakan pilihan utama bagi anak retro. Bhakti menggunakan OZ MAE yang dibalut dengan Toyo Proxes T1R R18 215/40 dan 245/35. Velg ini disesuaikan dengan tahunnya agar main retro lebih asyik.
Airgen tipe Deluxe merupakan air sus yang jadi pilihan setelah proses diskusi panjang dengan Akasia Motor. Pemasangan pun dimulai. Pemakaian velg ukuran 18x(9.5+11) inci itu konsekuensinya membuat roda mepet banget dengan shock absorber belakang, sehingga hydraulic shockbreaker dan Self-Level System-nya mesti dicopot dan disimpan di gudang.
Uniknya, semua yang terkait dengan instalasi tangki air suspension plus pompa, semua disembunyikan di kompartemen tempat ban cadangan. Ban cadangan mesti diturunin. “Karena kabin paling belakang enggak boleh muncul aura modern,” imbuh Bhakti terkait implementasi prinsipnya.
Sedikit ke sejarah mobil ini, alasan Bhakti memilih W124 sebagai salah satu varian Benz terbaik, baik dari segi durability dan realibilitynya. Mobilnya memang terkenal bandel banget, khususnya seri estate (station wagon) atau W124 TE. Konon katanya semua teknologi pada jamannya semua teknologi canggih dari Mercedes-Benz dipasang di mobil ini seperti hydraulic suspension, self-level system, power back door dengan sistem mechanical (bukan vacuum), dan tentu segala fitur keselamatannya.
Workshop:
Air sus, wheels & undercarriage: Akasia Motor @akasia_motor
Sound system: Fi Audio @fi_audio
Data Mods:
AIrgen suspension Deluxe, OZ wheels MAE 18x(9.5+11) inches, Toyo tyres Proxes T1R 215/40R18 & 245/35R18, Pioneer speaker 4 inches, Pioneer subwoofer 12 inches