Sebelum dikenal dengan Honda S2K kuning, Pengepul Mobil lebih dulu menyelesaikan Toyota Sprinter Trueno.

Semuanya akibat terlalu cinta. Bucin? Bukan dong ah. Pengepul Mobil kesengsem berat sama animasi Initial D, yang akhirnya menokohkan AE86 milik Takumi Fujiwara, sang jagoan drift Mount Akina. Di Jepang, AE86 ya Sprinter Trueno. Dikenal di Amerika sebagai Toyota Corolla Sport Coupe/Hatchback. Mirip dengan Levin, tapi Trueno memiliki lampu pop-up.

Perjuangan pun dimulai.
Perjuangan 1:1.
Dapat dari teman. Kondisi tak sempurna. Interiornya kurang di sana sini.

Mesinnya bikin was was. Bisa jalan tapi takut terjadi hal yang enggak-enggak.
Dan proses pun dimulai.
Mulai dari interior. Tak mudah. Mobilnya aja sedikit. Namanya juga mobil JDM Classic. Dibutuhkan ketekunan tingkat tinggi untuk mencari hingga ke Negeri Sakura.

Yang menarik dari interiornya, semua dibuat mirip menyerupai versi filmnya. Joknya berwarna merah burgundy. Setir konon merupakan edisi khusus Italvolanti untuk Initial D. Shift knob TRD. Uniknya, terdapat tatakan gelas minum seperti di anime Initial D.

Masuk ke dapur pacu, mesin legendaris 4A-GE tentu tak luput dari ajang overhaul. TRD agak mendominasi di sini. Mulai dari camshaft, per, klep dan flywheel. Sedangkan pistonnya diganti dengan CP Pistons, sementara setang pistonnya memakai bawaan Black Top.

DeepEnder sebelumnya sudah pernah liat engine bay S2K milik Pengepul Mobil kan? Nasibnya sama. Wire tucked di AE86 enggak kalah rapi ketimbang S2K. Padahal justru AE86 ini lah yang duluan memperkenalkan konsep terbebas dari kabel-kabel mesin. “Tadinya mau saya sembunyikan dan rapikan semua, tapi nanti hilang kesan mobil klasiknya. Jadinya beberapa sambungan tetap saya munculkan,” ujar Pengepul Mobil.

Untuk mendukung konsep wire tucked, head manifoldnya dibuat equal length. Bentuknya yang sama panjang, walau tak sama formasi desainnya, namun ini membuat visualisasi terlihat lebih rapi. Di bagian mesin ini juga ada yang DeepEnd suka yaitu individual throttle bodi. Membuat suaranya merdu. Engine bisa direv hingga 9.000 RPM, namun dilimit hanya di 8.500 RPM.

Sedangkan di luar, khususnya bagian bodi, pada akhirnya harus sama plek ketiplek.
Kelir putih-hitam lengkap dengan tulisan Fujiwara Tofu Shop di pintu kanannya. Ada beberapa aksesori unik yang terpasang pada eksterior ini. Lampu kabut kuning keluaran PIAA dan kepet yang bertuliskan Trueno.

Velgnya sudah pasti wajib RS Watanabe ring 14 inci. Dengan karet ban Toyo R888 185/60. Tapi mohon maaf DeepEnder, ketika datang meliput, velg depan dan belakangnya beda. Bukan karena iseng atau kenapa-kenapa, tapi memang AE86 ini mau dipakai drift betulan. Kelihatan tuh, coilover dan LSD TRD yang sudah nempel, mendukung buat dansa Jepang.


Equal Length Header

GAS BUANG HALUS

Equal length header merupakan header dengan panjang selongsong manifold (primary runner) yang sama. Sehingga gas buang menempuh jarak yang sama sebelum mereka bergabung menyatu ke kolektor.

Manifold dengan panjang yang sama juga mengurangi variasi suhu silinder antara masing-masing silinder. Tekanan gas buang (tekanan balik) di setiap port gas buang bisa dinormalisasi, sehingga meningkatkan efisiensi volumetrik engine dan daya top-end.

Kegunaan lain, pengiriman energi knalpot yang halus ke turbocharger (jika ada). Tekanan knalpot yang sama dengan setiap silinder. Dan mampu mengurangi peluang peledakan/ketukan.


Workshop:
Body works: @ns.custom
Polishing & finishing: @waveguide.co
Engine: @juliuskertapati

Data Mods:
RS Watanabe wheels R14x8 inches, Toyo R888 185/60R14, TRD LSD , TRD camshaft 288, TRD valve spring, TRD valve cam, TRD flywheel , CP Piston piston, Black Top conrod, Splitronic ECU stand-alone Mercury 2