Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, pada 10 Maret 2018, menuturkan, “Orang Indonesia pertama yang memiliki mobil adalah Pakubuwono X. Sehingga tidak ada salahnya kota Solo ini kita deklarasikan sebagai Kota Otomotif.”

Pembalap crosser dan road race juara nasioal juga banyak dari Solo. Hingga Solo dikenal lengkap melahirkan atlet balap tingkat nasional dan dunia. Tentu DeepEnder masih ingat Rio Haryanto? Pembalap F1 pertama dari Indonesia yang ikut dalam ajang balapan jet darat itu juga berasal dari Solo. Betapa bangganya kita punya Rio.

Nah…, DeepEnd bertemu kakakya Rio.
Sebut saja inisialnya Mr. KH.
Gagah, namun kalem, santun dan berkharisma.

Ia bilang, “Senang diliput DeepEnd, sebab saya suka angle fotonya.”
Siang itu, Mr. KH membawa BNR32 bermesin RB26DETT dengan kilikan Tomei.
Nama besar ini punya workshop di Tsuruma, Machida-City, Tokyo.
“Tomei Powered” begitulah jargonnya.
Tomei itu tentang mesin yang lebih kuat dan lebih kuat.

Tim Tomei kerjanya memeriksa secara seksama setiap komponen mesin secara menyeluruh untuk setiap aspek dari setiap bagian setelah pembongkaran dan pembersihan setiap bagian. Dari situ bisa ditemukan dan diatasi semua titik lemah, dan lantas mengevaluasi ulang untuk tujuan baru. Hal yang mengagungkan pada detail.

Setelah itu dibangun ulang, dibikin dekat dengan yang asli tetapi mesin seimbang ideal, lengkap, serta lebih kuat. Seimbang? Sebab Tomei tidak mau mengambil jalan pintas.

Pada awalnya, Tomei menjadi pembangun balap hanya untuk mesin Nissan. Dan sekarang setelah 52 tahun eksis, sudah merambah ke banyak mesin lengkap di luar Nissan. Syaratnya pun ketat, tidak akan menerima order untuk mesin yang sudah berusia di atas 30 tahun.

Sehingga…, R32 ini sungguh beruntung telah mengalami sentuhan anak buahnya Syuuji Suzuki, CEO Tomei. Punya odometer sudah lebih 110 ribu km, on going. Tapi sebenarnya belum 5.000 km perjalanan isi mesinnya setelah direka ulang oleh Tomei.

Yeah, DeepEnd enggak mencobanya full throthle ya. Saat itu di Solo, kami semua memakai baju berkerah, apalagi Mr. KH memakai kemeja. Tentunya meet up, as casual. Mobil dicoba sedikit saja, lantas lanjut makan siang dengan nikmat. Apalagi ditemani Dicky Hendarto, punggawa Drivetech Auto Garage, yang saat peliputan menemani kami berdua melawan terik matahari di siang bolong.

Tapi bukankan itu sebuah kebahagiaan duniawi?
Mesin sempurna.
Lolongan knalpot seperti serigala.
Tidak ada malfungsi satupun.

Problemnya hanya ada 2 yaitu perpindahan tuas transmisi bagi yang tak biasa handling mobil kencang, dan erkon yang sayup-sayup dinginnya. Wajar tenan iki, bro! Mobil superkilikan ya begini.

Di Tomei, overhaul pada engine head saja, mempunyai basis biaya¥301,000. Rinciannya meliputi cylinder head overhaul, valve lapping, bolt hole cleaning and repairing, valve clearance adjustment, porting and polishing of cylinder head, valve polishing, valve guide, valve guide replacement dan valve set length adjustment.

Sementara overhaul bottom end kena charge ¥357,000. Lebih mahal 20%, sebab lebih ke internal. Berupa bottom end overhaul, piston ring gap adjustment, cylinder polishing, burr removing, bolt hole cleaning and repairing, con-rod bearing assembly, crank bearing assembly, grinding and polishing of engine block, boring and plateau horning of cylinder with dummy-head, piston weight balance adjustment, con-rod weight balance adjustment, bend modification of the crankshaft, dynamic balancing of crankshaft dan termasuk balancing of pulley.

Nah, jika digabung alias pekerjaan full set, siapkan saja dana ¥654,000.
Sedikit lebih murah.
By the way…, belum sama pajak dan tetek bengek lainnya ya!

Patut diingat, ini tentang teknologi Jepang yang didukung alat-alat canggih. Level presisi pengerjaan bisa dikejar sempurna. Misal, suhu ruang perakitan mesin dijaga pada 20 ± 2°, untuk menekan perubahan ukuran oleh ekspansi panas logam.

Jangan lupa, yang dibeli adalah membeli pengalaman Tomei di dunia motorsport!

Dan di Solo, Tomei merambah ke Indonesia.


Workshop:
Drivetech Autogarage @drivetechautogarage


Data Mods:
TOMEI engine factory engineer assembly and tuning, Nissan N1 (24U) engine block RB26DETT, Quaife ATB Helical LSD installed front/rear, Nissan N1 piston, Nissan N1 piston ring, Nissan N1 conrod, Nissan N1 oil pump, Nissan N1 water pump, ACL race main bearing, ACL race conrod bearing, New Bosch 1000cc injector, HKS GT2530 turbo kit, HKS 272 cam, HKS cam pulley, HKS timing belt, HKS turbo outlet, HKS filter kit, TOMEI exhaust manifold, NISMO fuel pressure regulator, NISMO short shifter, HKS Kansai speedometer, Kansai tower bar, GReddy fuel rail, GReddy 3 later intercooler kit, GReddy 13 raw oil cooler kit, GReddy pulley, LINK G4 ECU, Ogura racing clutch, Ogura flywheel, Turbosmart BOV, EARL’S steel braided hose, Tabata Racing aluminium radiator, Samco radiator hose, ARC water pump hose, NISMO 62 degrees low temp thermostat, Koyorad high pressure 1.3 radiator cap, NGK Iridium spark plugs, Garage Defend carbon cooling plate, Auto Gauge A pilar, Brembo GTR R35 front & rear brake, NISMO N1 side skirt, NISMO N1 bonnet lips, NISMO N1 boot lid, NISMO N1 rear spat, carbon front grill, carbon side skirt extension lip, Abflug rear carbon diffuser, Ganador side mirror, Stout Japan carbon hood, MOMO steering wheel, Rocket Dancer Fujimura rear flap, Rocket Dancer Fujimura carbon lip, Japan LED tail light, Osram 6.500 K hid conversion kit, NISMO wheel LM GT4 Omori 18 inches, Dunlop tyres Z3 265, Blitz ZZ-R adjustable suspension, 4 driveshaft cover rubber boots, 2 steering rack shaft cover boots, 4WD axel propeller shaft bearing set, NISMO front top and lower arm bar, NISMO link bar, NISMO rear lower arm bar, Window seals, Blitz mirror drive boost, Blitz mirror drive temperature, Doduck room bar, full interior upholstery, Recaro seat RS-G GK, Recaro seat rail, Defi Racer oil temperature, Defi Racer exhaust temperature, Defi Racer oil pressure, Grid T.S dancer controller, carbon interior, GREX gear knob, B&M volt ignition booster