DeepEnd akhirnya berjumpa dengan anak lama.
Risman Jacob, yang pernah punya Kijang 2 kali. Pertama dijual karena break nikahan sebentar, lantas punya Kijang lagi. Yang pertama kali dipegang tahun 2001. Warnanya hijau apel, singgah sejak 2001 sampai 2011. Bosen? Kalau sudah cinta masuk ke urat nadi, susah buat menjauhkan cinta dari jantung dan hati.

Baginya Kijang itu bandel. Ngerawatnya gampang. Trouble enggak pusing, sebab spare partnya dimana-mana ada, bahkan sampai ke pelosok. “Pernah kejadian koil panas, eh rupanya bengkel kecil di perbatasan Sumatera Barat sedia barangnya,” ujar pehobi sepak bola dan sepeda ini.

Toyota Kijang Super Commando SSX 1991 ini diberinya nama “Komer”. Artinya kotak merah. Karena Kijang ini kotak dan warna merah. Sesimpel itu penamaannya.
Tampilannya sunggu menyita pandangan. Dijamin melintir itu leher pas lewat depan mata. “Bisa kesampaian untuk bermain slammed and damn low. Dimana dulu belum sempet gue aplikasikan di Kijang yang lama,” aku Risman soal konsep modifikasinya.

Kuncinya ada di coak sasis. Ini bukan perkara sulit, sebab seumur Kijang hidup, sejak awal sudah ada cara ini. Goalnya selain untuk mapak dan celup adalah membuat bodi depan dan belakang menjadi rata horisontal. Jika ini tidak dilakukan, maka akan kelihatan lebih nungging.

Custom sasis belakang dengan basis sketsa huruf n (huruf kecil, bukan besar). Dibuat sasis jembatan, sampai kuat. Butuh waktu sekitar semingguan. Kemudian pemotongan terjadi di bagian sasis yang lurus. Di sisi bagian dalam, diperkuat lagi dan ditutup yang rapi. Titiknya di atas gardan karena ruang main gardan sudah nempel sasis, jadi dikasi ruang buat jarak mainnya suspensi.

Tapi masih juga lanjutan proses mahasulit. Tentang bagaimana caranya di area depan itu tegak lurus bukannya camber, seperti Kijang kebanyakan kalau dipendekin. Risman juga menaikkan dek depan-belakang. Karena Kijang Super basis suspensi depan memakai sistem torsi dan di belakang mengaplikasi per daun. Jadi lebih banyak custom per + shock + custom sayap atas dan bawah untuk kaki depannya

Lebih jauh, “Agak rahasia dikit karena memang waktu itu puter otak sama temen deket dan tukang pernya,” kata Risman yang masuk dalam Vankulture Indonesia, IKC Jakarta dan RecehanBKT. Bocorannya, custom sayap bawah dan atas. Kalau mekanik per yang paham pasti bisa. Sekali-kali belajar dan ngulik sendiri. Biar pada mikir buat modifikasi, jangan cuma nyontek terus.

Selain itu, ada velg timeless yang enggak lekang dimakan zaman. DTM Dekra DT-05 sebuah velg yang dulu menjadi angan-angan banyak orang. Jarang populasinya. Kebanyakan datang dengan ukuran 18×8 inci. Sangat Nostalgic 90’s. Palang 5. Kekar. Tanpa rivets, dan baut roda ketutup. Flat, sehingga kelihatan gigantic.

Terakhir, lihatlah catnya. DeepEnde pasti melihat ini merah. Dari nama Komer aja ada unsur merahnya. Tetapi sebenarnya, Ricky a.k.a Erik dari DJM Paint & Bodyworks @djm_djuanmotor menyebut merahnya sedikit lebih ke orange. Fusion unik ini tak heran membuat Komer jadi lebih mencolok. Cat memakai produk dari Colorking, brand lokal buatan Suryawarna. Hasil pengerjaan yang baik, membuat catnya rata dan mencuat. Dikerjakan di 2015, hingga kini warnanya tetap glowing. Namun juga, hasil baik tersebut ditentukan oleh pemilik mobil. Telaten merawat kendaraannya, warna catnya bisa jadi jadi wah.

Singkat cerita, keunggulan modifikasi Kijang ini ada 3 aspek yaitu velg, warna dan celup banget di kaki-kakinya. Kuncian modifikasi ini bisa tahan lama adalah, “Konsisten dan tetap pertahankan tampilan Kijang Super ganteng dengan tampilan pendek seperti ini,” tegas Risman yang sudah pasti rutin cek kaki-kaki.
Komer, jangan cepat menua!


Workshop:
Body work: DJM Paint & Bodyworks @djm_djuanmotor
Undercarriage & suspension: Lena Jaya Suspension Bintara @gugun_lena

Data Mods:
Custom red solid paint, Subaru moonroof L size, custom cover head lamp, Kijang Grand grill, Kijang Grand indicator sign, BMW E36 mirror, universal antena, universal third brake lamp, Peugeot 405 seat w/ Recaro Confetti, Nardi steering wheel Evo, Blaupunk Cobra equalizer, Pioneer head unit, Pioneer front-rear, Pioneer tweeter, Venom power 4 channel, Venom subwoofer 10 inches, MB-tech door trim, DTM wheels Dekra 18×8 inches, Achilles tyres 215/35R18, custom undercarriage, Blue Fire ignition coil, Kijang Kapsul CDI, custom Honda Jazz open filter