Ini kali kedua President masuk ke DeepEnd.

Pemiliknya, Indra, selalu update perjalanan modifikasi Kasturi, nama panggilannya President. Pas milih cat, saat ambil velg, sewaktu custom undercarriage. Sedikit banyak, DeepEnd bisa membayangkan hasil akhirnya. Bahkan saat warna jadinya sudah naik, Deepend mengcapture banyak foto yang tak kami keluarkan tanpa seizin Indra.

Dan kemudian DeepEnd secara ekslusif mendapat tempat pertama meliputnya.

Kasturi masih mengusung Bippu style. Malah makin dalem. Nampak Indra main hati di sini.
Kepatil? Tidak. Tepatnya ngulik.

Warnanya bukan lagi hitam notok. Tapi ada campuran merahnya. Indra yang orang Kudus, dan tinggal di Magelang dan Semarang, mengadopsi sosok pendekar/prajurit indonesia yang gagah berani. Campuran warna merah-hitam menandakan keberanian dan wibawa sebagai orang Jawa yang tak pernah lupa dengan asal-usulnya.

Tapi bagaimana caranya bisa mendapatkan paduan warna tersebut? Paduannya ternyata terinspirasi dari Abidin, tentunya lebih pekat dengan ketan hitam.

Ah siakek, dipikir ini seriyeus.

Okelah, terlepas dari serius atau tidak, Indra ternyata punya trik dalam melihat keunggulan warna ini. Ingin melihat warna merah anggurnya? Kita harus menghadap ke utara atau selayan dengan kondisi sinar matahari yang tegak lurus bodi. Jika tidak, wasalam, hanya dapat hitam pekat dengan butiran pearl yang mini-mini. Warna yang kuat dan berani.

Kemudian…, tentang velg, mengapa memilih merek dan model tersebut? Pertanyaan yang sedikit banyak dititipkan oleh DeepEnder untuk ditanyakan.

Pertama, kesesuaian waktu antara model dan velgnya diutamakan oleh pemilik mobil. Velg tersebut terbilang flat lips. Bukan era modifikasi jaman sekarang, yang dimana-mana banyak bibirnya dimensional. SSR Minerva ini juga jarang terlihat. Jadi kesannya memang amat berbeda.

Kedua, secara konstruksi dan ukuran ternyata mengundang kesulitan. Terutama di fitingan kaki-kaki, sebab lebarnya lumayan agresif di konsep slammed. Velg ini punya outter lips 5 dan 6 inci dengan barrel 5.5 inci all around, dan diameter 18 serta lebar 10.5 + 11 inci. Keempat velg ini mengakomodasi nempelnya big brake kit AP Racing 355/6 dan 330/4, serta ban 215/35 dan 245/35.

Konsep slammednya ditopang oleh suspensi udara. Diiringi manajemen dari Feelair yang sangat simpel kerjanya. Tapi sebelumnya, undercarriage kadang bikin sulit tidur. Kepikiran terosss.

“Ini nih yang paling sulit. Komandan minta sasisnya all drop ground, baik depan dan belakang harus nempel natural tanpa radius fender,” ucap M. Sa’at, yang menjadi project leader pada modifikasi President ini.


Workshop:
Project leader: M. Saat @m.sa_at
Paint & undercarriage: Laris Understeel @larisundersteel