Puji Tuhan…, ketemu juga dengan Handrian Permana.
Dibanding segenap influencer-influencer, Handrian memilih langkah senyap.
Diantara banyak pemain modifikasi yang serius, namanya banyak diperbincangkan.

Suka sesosok SUV, ia beli.
Tetiba senang sama wagon, boyong.
Mau nyobain 2 pintu, bangun.

DeepEnd langsung door stop saat jumpa, “Boleh main ke garasinya, mas?”
Surabaya citizen ini mengangguk tanda setuju.
Semoga dalam waktu dekat, DeepEnd bisa berkunjung ke Surabaya.

Alasannya membeli 180SX ini cukup spesifik. “Saya pilih mobil ini karena salah satu sasis S yang paling saya inginkan dan dambakan,” ungkap si pemilik postur 172 cm dan 75 kg. Istilahnya disebut dengan “S-Chassis Loyalty”.

S-Chassis atau juga disebut S-Platform adalah platform kompak sport penggerak roda belakang Nissan, diproduksi dari tahun 1976 hingga 2002. Biasanya dijual dengan dilengkapi mesin 4 silinder segaris, dan memiliki 4 kursi dalam konfigurasi 2+2.

180SX merupakan fastback yang diproduksi Nissan Motors tahun 1988 hingga 1998. Didasarkan pada sasis S13 dari platform Nissan S dengan varian yang menerima penunjukan R (mis. PS13 dan RPS13), dan dijual secara eksklusif di Jepang yang dipasangkan dengan motor CA18 pada model awal, dimana model selanjutnya dipasangkan dengan motor SR20.

Di luar Jepang, diberi nama 200SX, dan di pasar AS sebagai Nissan 240SX. Dipasangkan dengan motor KA24E cam overhead tunggal dan kemudian dengan model dual-overhead KA24DE. Jadi semoga paham bedanya antara S13 180SX JDM dan S13 180SX non JDM.

Eh bentar, jika bicara model 1989 hingga 1998, masih ada lagi infonya yang bikin njilimet and mumet. 180SX dibuat dan dijual oleh Nissan sebagai model saudara dari Nissan Silvia. Tetapi dijual di 2 dealer Nissan Jepang yang berbeda. S13 Silvia dijual di Nissan Prince Store, dan S13 180SX dijual di lokasi Nissan Bluebird Store.

S13 180SX berbeda dari S13 Silvia dalam hal fitur lampu depan pop-up dan liftgate dengan body work yang berbeda di bagian belakang kendaraan. Spesifikasi dan perlengkapannya serupa. Namun mesin naturally aspirated CA18DE tidak ditawarkan. Silvia S13 dihentikan di 1993, tetapi 180SX cukup berhasil meyakinkan Nissan untuk mempertahankannya di pasar untuk generasi berikutnya Silvia (S14).

Sampai di Indonesia, mobil ini menjelajah kemana-mana. Hingga tiba di Surabaya.
Handrian kemudian menjadikan mobil ini dare to be different dimana biasanya S-Chassis banyak digunakan untuk event-event balap, “Namun saya ingin menjadikan mobil ini enak untuk dilihat dan menjadi daya tarik saat di jalan.”

Inspirasinya dari Rocket Bunny. Berhubung wide bodynya cukup semok, mau enggak mau mencari velg ekstra lebar. Biasanya orang memakai coilover, “Tapi saya memilih untuk pakai air sus supaya lebih eye catching.”

Sementara pada mesin, cukup signifikan utak-atiknya.
Turbo upgrade dengan HKS GT3 yang memang spec untuk mesin SR20DET. Mesin dioverhaul dengan memasang piston CP berukuran lebih besar agar power mesin meningkat dan juga kondisi mesin kembali prima. Suntikan otak baru di dalam ECU melalui Haltech Elite 550. “Saya salah satu penggemar Haltech dan juga sudah banyak tuner di Tanah Air yang paham dan juga andal dalam mentuning ECU tersebut,” ucap ayah satu putra ini.

Di dalam kabin, tentu selaras dengan kondisi engine bay. Kontrol kendali mesin, dipampangkan melalui monitor kondisi mesin. Full racing use nuansanya. Bahkan ada rollbar Cusco, Recaro, pedal box dan setir yang dibalut suede. Makin tegas kesangaran kabin dengan tuas shift knob DND Samurai.

Memodifikasi dengan style seperti ini bahkan masih sangat jarang yang bisa memahaminya. Untuk membangun mobil dengan keperluan stance/show sedan tipe coupe ini wajib memiliki komposisi yang pas. Walaupun mobil ini pendek tetapi masih bisa terlihat gahar dengan body kit yang dipakai. Tak lupa…, memang harus bisa digunakan sesuai tujuan. DeepEnd dengan mata kepala sendiri melihat mobil ini melalap trek dadakan buat drift. So sick sih, tapi sakti!

Kesimpulannya, melalui 180SX ini, “Saya bisa memenuhi hasrat dan kepuasan imajinasi saya dalam modifikasi,” tegas Handrian pertama kali memodifikasi mobil dengan Jazz GD3 dan Innova 2KD sebagai kelinci percobaannya.


Workshop:
Engine and body works: Ponjay Workshop @aminbudi29_
Haltech tuning: KS Motorsport Indonesia @ksnusa_motorsport
Undercarriage: Laris Understeel @larisundersteel
Wheels: Ladas Garage @surya.burladas
Suspension: Pignipple @pignipple_

Data Mods:
Haltech Elite 550, IC7 dashlogger, SR20DE shortblock, SR20DET cylinder head, HKS GT3 RS turbo kit, Turbosmart blow-of, CP piston, ACL metal, Tomei conrod, TIAL externalwasgate, HKS cam gear, Moroso remote battery jumper terminal, Ogura single plate clutch, DW injector 750 cc, DW fuel pressure regulator, DW fuel pump 340 lph, Iriway 8 spark plug, Cusco rollcage, Zex nitrous kit, Recaro SPG Max seat, hydraulic hand brake, DND steering wheel, DND bosskit, DND quickrealese, DNS Samurai shift knob, Blitz exhaust, custom Rocket Bunny, custom GT-wing, Brembo GT 6 pot/355 mm, Wilwood 4 pot/355 mm, Sumitomo 2 pot double caliper, custom fuel tank 40 L, custom floormat, Ikeya Formula front arm, Megan Racing rear arm