BOSAN PUTIH, PINDAH KE MERAH – Begitu Aja Bolak-Balik

DeepEnd malam itu berkata dengan tegas, “Mohon maaf, mas. Kami enggak bisa meliput mobilmu.”

Suasana pun hening. Muka kecewa tercipta. Agak akward.
Tapi DeepEnd ya DeepEnd. Kami punya SOP soal peliputan.
Sejurus kemudian, Benny Kiseanto bilang, “Tapi saya punya 2 MX-6. Satu lagi full ori.”

Nah…, ini soal lain.

Satu person punya 2 mobil yang sama.
Kok bisa?
Kok mau?
Kok keluarga mengizinkan?
Interesting enough, padahal Benny adalah pedagang mobil bekas.

Mobil ini memang tergolong rare.
Hanya sekitar 200 unit di Indonesia.
Sebab dia Mazda, maka penduduk Indonesia “malas” membeli mobil Jepang ini.
Padahal di Amrik, MX-6 ini pernah menjadi car of the year.
Apalagi ini jenisnya coupe, yang angkanya lebih mahal dari sedan 4 pintu.

Dapur pacunya bengis. Kapasitas sudah 2.000 cc dengan tipe DOHC 16 katup.
Pantura di seputar Tuban jalannya cukup bagus. Mau ke Surabaya, atau Bojonegoro, bahkan ke Malang, mudah banget dilibas Benny. Sendiri atau bersama keluarga.
Mesin kencang, kaki-kaki masih steady, bahkan interior di dalamnya masih seger-seger keduanya. Bosan putih, pindah ke merah. Begitu aja bolak-balik.

Awalnya, mengambil yang putih.
Kondisinya sudah enggak ori. Dirapikan pelan-pelan.
Spare partnya mulai agak susah dicari. “Terkadang kita harus datengin dari negeri sebelah (Malaysia),” ucap pria berusia 44 tahun 9 Maret lalu. Sambil jalan, dicarilah velg. Equip ring 18 inci, dengan lebar 8+9.5 inci. Palang lima dengan perawakan yang tegas nan kokoh.

Sebelum putih beres make-up, malah datang tawaran si merah.
90% lebih kondisinya original.
DeepEnd pijat dan elus semua bodinya, eh masih lempeng dan ting-ting.
“Save original,” tegas Benny.

Duduk di dalam, AC-nya dingin dengan kondisi sirkulasi yang fresh. Sebab material jok, dasbor, panel pintu dan plafon yang berasa muda. Lah wong pedagang mobkas, mosok ketipu. Ndak mungkin kan!
Bahkan sampai mesin, kelistrikan, kaki-kaki, kaca-kaca masih asli pabrikan Mazdanya.