Era sekarang, main Bippu lebih fokus pada kaki-kaki dan spakbor.
Dua dekade lalu, main VIP malah pol-polan.
Tapi Maret lalu, DeepEnd ketemu Aditya Hartman.
Ia punya cara lain dalam bermain Bippu.

Adit memulainya dengan mengusir kendala terbesarnya.
Yaitu lebih ke ‘menyehatkan’ mobil sebelum dimodifikasi karena, “Dapat bahannya memang jadi bahan pikiran. Baik mesin, interior dan eksterior,” kata warga Vila Panbil, Batam.


UCF21 ini punya banyak karakter unggul. Mobil ini salah satu flagship untuk VIP car di Jepang. Material yang digunakan untuk produksi mobil ini merupakan kualitas terbaik pada masanya.

Mesin 1UZ-FE V8 4.000 cc terbukti halus dan bertenaga. Fitur pabrikan mobil sudah modern saat itu antara lain TRC, Cruise Control dan Audio Video Control.

Namun dalaman mesin 1UZ-FE bawaan banyak mengalami kerusakan.
Ada beberapa yang “beyond repair” sehingga diambil jalan pintas untuk kawin silang yaitu diganti blok bawahnya dengan tipe 3UZ-FE V8 4.300 cc, milik Toyota Celsior tahun 2001-2004.

Akan tetapi, bagian atas (head dan intake) tetap menggunakan 1UZ-FE bawaan. Namun agar tidak mentok, head atas harus dibubut beberapa milimeter karena posisi piston 3UZ yang lebih tinggi.

Transmisi juga ganti satu set. Materi sebelumnya sudah ada beberapa bagian yang sudah sulit diperbaiki. Maka sekalian saja turun mesin dan transmisi semua mounting dan bushing diganti baru.

Sedangkan kompartemen penumpang UCF21 ini, juga banyak banget PR-nya. Terutama seputar control board (control monitor dan cluster) karena tipe Celsior ini menggunakan monitor control digital touch screen yang mengatur AC, radio/tape, TV dan GPS. Sekali rusak ya sulit diperbaiki. Ssauah pula mencari spare part copotannya, sehingga harus berburu dan butuh berbulan-bulan pencarian. 

Selain itu, “Jok depan sudah rusak berat dan coba cari copotannya yang sesuai warna juga tidak ada barang. Akhirnya terpaksa diganti jok depan Lexus LS460 yang masih ada barangnya,” ungkap kelahiran Jakarta, 7 Oktober 1982.

Paralel pengerjaan, Adit menyentuh sekalian bodi.
Dari dulu (SMA dan kuliah), “Saya modifikasi mobil W123 dan W124 selalu memilih opsi warna hitam memakai warna Super Deep Black atau Obsidian Black. Itu warna umum dan aman buat sedan besar agar terlihat mewah.” Kalau untuk aksen gold karena Celsior mengeluarkan tipe gold jadi memang dibuat senada aja penggunaan hardware gold di velg dan emblem mobil.

Maka selanjutnya, konsep modifikasinya lebih ke “Bippu style” dengan penggunaan warna black dan gold/tan agar terlihat klasik dan mewah.

Namun ada satu aspek yang mata awam tak bisa melihatnya.
Bahkan DeepEnd sendiri ternyata tak ngeh, yaitu manipulasi wajah lewat facelift.

Awalnya…, mau incar lampu dan wajah Celsior 1998-2000, tapi sayang di Batam hanya ada 2-3 unit bahannya dan itu pun enggak dijual.

Daripada pusing, akhirnya memilih berburu. Eh tambah pusing deh. Butuh hampir 1 tahun baru genap selesai. Rincian yang didapat adalah kap mesin, grill, fender depan, bumper depan, lampu depan, kap bagasi belakang dan lampu belakang.

Untuk pemasangan tidak rumit. Hampir plug and play karena menggunakan body part yang original. Biaya sih kurang lebih partsnya saja 30-35 juta sekitar 3-4 tahun yang lalu.

Di eksterior, ikutan terpasang FRP lips spoiler dan duck tail merek Silkblaze. Buritan ikut berubah berkat pemasangan knalpot custom dari pipa stainless Steel 2.5 inci dengan 3 unit resonator dan 2 buah muffler silent merek Zest.

Setelah 3 sektor sehat wal afiat, barulah menyentuh sektor kaki-kaki.
Work Granseeker CCX merupaka selera pribadi Adit. “Melihat desain meshnya yang sedikit concave dan modelnya timeless,” ujar pemilik 170 cm dan berat 58 kg.

Velg ini full refurbished karena kepengin spec yang lebih lebar. Face dibrushed ulang. Barrel semua pakai SSR lebar 6 inci. Dan lips baru dari Work dengan ukuran 4 inci di depan dan 5 inci di belakang, dengan hardware warna gold. Goalnya tetap velg lebar dan deep dish seperti ‘Bippu style’ di Jepang,  tapi tidak mengorbankan desain garis bodi dari bawaan pabrik.

Sedangkan bannya dipercayakan pada Accelera Phi 235/35ZR19 dan 265/30ZR19. “Accelera Phi yang banyak variatif ukurannya dan stok mudah dicari di Batam,” tegas Adit.

Penuntasnya ada di air suspension. Memakai 2 titik dan custom knuckle yang dipotong lebih pendek, dibuat sedikit miring agak dapat camber dan bisa turun maksimal. Fitment juga dikejar fender to lips agar velg terlihat kekar walaupun tidak terlalu lebar.

Bellows Firestone juga dicustom dengan coilover ZX-Speed. Kompressor butuh 2 unit dengan merek Firestone. Sedangkan 2 unit tangki stainless Steel diambil dari ACC Air Japan. Management dan remote dari Ideal Japan.


Workshop:
Wheels, undercarriage & engine: Kandas Service @kandas_genk
Body painting: AMS Body Paint
Exhaust: Central Knalpot