Di tahun 1995, Estilo dijual 66 juta perak. Lebih murah 2 juta dari Genio manual, dan beda 6 juta ketimbang Genio matic. Sementara Ferio dilepas di harga 80.5 dan 84.5 juta.

Sekarang?
Paling murah saja bisa 2 kali harga 1995. Bahkan bisa hingga 450 juta up
Sepertinya dimana-mana selalu ada. Padahal langka.
Sekalinya ada, ya itu tadi, sudah diretouch dengan konsep masing-masing,

Desain hacthbacknya long lasting. Aerodinamis. Sangat baik untuk balap atau simpanan. Ini yang menjadi dasar Surianto mengoleksinya. Sesuai STNK otentik berbasis Tahun 1997, dengan rangka asli EG.

Dari situ, menjalar ke kaki-kaki. Pilihannya velg Spoon SW388. Merupakan hasrat banyak Hondaisme untuk memakai model ini. Namun di Batam, mudah betul mendapatkannya. Secara geografis, dekat sekali dengan Singapura dan Malaysia yang notabene banyak JDM.

Pada tahun 1994, SW388 resmi diriset. Tujuannya menjadi roda aluminium teringan di dunia, yang dikembangkan bersama dengan Desmond Corporation. Butuh dua tahun untuk mencapai berat 3.88 kg. SW388 akhirny diperkenalkan di tahun 1996 tetapi produksi berakhir pada tahun 1999, dengan penutupan pabrik penempaan Rusia.

Seiring tahun, ternyata SW388 menjadi simbol ikon Spoon Sports. Hal ini membuat penggemar Honda di seluruh dunia menuntutnya untuk dirilis ulang. Akhirnya, Spoon Sports menempanya dengan mesin Tan-Ei-Sya di prefektur Toyama Jepang. Model lama teknologi baru.

Dibuat seperti aslinya, finishingnya adalah aluminium hitam anodized yang lebih ringan dan lebih kuat dari cat. Namun sedikit perbedaan lagi yaitu sisi hub tidak rata. Lengkungan pada permukaan bagian dalam mempunyai ruang yang tak bersentuhan dengan permukaan untuk menerapkan beban secara alami dan ke luar untuk meningkatkan kekuatan pengikatan hub dan roda.  Hal ini memungkinkan penyerapan beban kejut pada hub dan knuckle. Desainnya juga berfungsi untuk mencegah kendornya mur roda.

Ok, kembali pada SW388 yang menempel pada Estilo kuning ini. Spec yang dipilih 15×6.5 inci, dengan offset 35 mm, dan dibalut oleh ban Advan Neova 195/55R15. Suspensi memakai coilover Tein yang bisa berpengaturan tinggi-rendah dan soft-hard.

Selesai mesin dan kaki-kaki, Sur mengaplikasikan kuning yang jelas banget merepresentasikan warna JDM. “Kesulitan hanyalah mencari tukang cat yang mantap,” ungkap penyuka badminton ini. Surianto memang punya tekad membangun mobil tepat dan detail. Dimana semuanya butuh proses beserta pengutamaan fungsi.

 


Workshop:

WL Garage Batam @wlgarage.id