Mau beli mobil begini, butuh perjuangan.
Lika-likunya adaaaaaa aja.
Pas mau beli mobil ini, tanya harga.
“Tanya dulu harganya, terus kumpulin duit,” ucap Gani, member Hotrodiningrat.
Pas duit udah kekumpul, harganya udah naik lagi.
Kumpulin duit lagi yang semangat.
Eh, pas ready, beda lagi harganya.
Gitu aja terus, tiap tahun harganya naik. 

Apalagi ini mobil bukan yang familiar seperti tahun 1962. Melainkan 1963, yang agak jarang di Indonesia. Tahun yang menandakan inflasi kelewat tajam, menyayat perekonomian Indonesia di era tersebut. Kemampuan beli menjadi amat berkurang. Sehingga jika masih ada yang membeli dengan spec tahun 1963, menandakan ia superkaya. Apalagi…, Impala merupakan varian mobil penumpang termahal dari Chevrolet.

Ed Cole, kepala insinyur Chevrolet saat itu, mendefinisikan Impala sebagai mobil prestisius warga Amerika. Dan Impala generasi kedua ini tetap datang dengan harga sekitar 5 juta rupiah, di saat hiperinflasi di Tanah Air.

Vari, punggawa bengkel Auto 66, mengisahkan, “Sebenarnya disamping langka, Chrysler juga masuk jajaran mobil mewah mahal tapi tetap ‘racing’.” Sumbangsih Mopar menjadi unik, “Dimana kalau bikin mobil, kadang-kadang agak lebay, berhubung mereka suka performance, jadi teknologinya agak beda sama lainnya,” lanjut Vari. 

Kalau ditilik, ini memang versi setir kanan. Versi setir kanan masuk ke Indonesia dengan mesin inline 6 cylinder 250 cubic inch. Mesin ini paling gampang perawatannya, dan sudah dilengkapi dengan gearbox 3-speed.

Gani tapi makin gencar berdoa.
Bahkan bekerja siang-malam.
Berkeringat penuh peluh.
Kisah pengumpulan duit berlanjut demi merestorasi hasil buruannya ini. 

Dan ketika lampu menyala hijau, Vari kebagian dioper kerja keras.
Gani ingin konsep modifikasinya dibikin low rod.
Tapi sebelum menuju ke situ, Vari membuat segalanya menjadi enak. Sasis lempeng, mesin aman, kemudi enak, pokoknya bila diajak jalan tak memalukan. Setelah itu, baru deh proses modifikasi dan restorasi dimulai.  Enak dinaikin, enak juga dilihat.

Diakhiri modifikasi bodi dengan cat yang terinspirasi gaya Larry Watson (1938-2010), custom painter dan pinstriper legendaris.

Tapi bukan hanya anak stance yang doyan turun-naik suspensinya, namun Gani turut memasang air sus dengan sedikit penyesuaian sasis agar pendeknya bisa lebih optimal. 

Terdapat handicap yaitu pada sasis yang modelnya “X”. Dimana bagian tengah sasis, dilewati propeler shaft (kopel), jadi harus dicoak dengan posisi pengerjaan agak sulit. 

Bahkan untuk dapat posisi pendek segitu, “Juga harus mengubah lantai bawah jok belakang karena mentok ke ujung gardan,” ungkap Vari. 

Setingan ini agaknya ditujukan agar velg 20 inci bisa masuk kelak. Per hari ini, masih memakai velg sejuta umat, Cragar. 

Mobil yang jarang dilihat di jalanan ini, mendapatkan komplimen dari banyak sisi. Selain irit dan mudah dirawat, tampilan akhir modifikasinya membuat banyak pihak menjadi terhibur akan warna, detail, bentuknya dan tongkrongannya baik ketika rolling maupun parking.


Workshop:
Bodywork & suspension: Auto 66 Autowork Yogyakarta
Inteior & audio: 54 Autosound @54_autosound
Wheels & tyres: Godwheels Company @godwheelscompany