DeepEnd yang sedari tahun 2000 meliput mobil modifikasi, merasa sudah melahap begitu banyak catatan kaki. Referensi sana-sini dikulik sedemikian rupa setiap waktunya. Kuping dibuka lebar-lebar, mata kepala dan mata hati pun ditujukan sebagai penyerap ilmu.
Tapi…, melihat Krista ini, sungguh never ending story. In youth we learn, in age we understand. Shortly, DeepEnd rather learn from one bird how to sing than teach ten thousand stars how not to dance.
Sepintas dari jauh, hanyalah seonggok kendaraan minibus berwarna putih dengan tameng kaca yang begitu gelap. Bagi yang jeli, apakah Krista putih pernah ada di muka bumi? Mungkin hanya secuil dikelir putih. Dimana bagi banyak pihak, menikmati colorful paint adalah kunci restorasi maupun modifikasi.
Sekali lagi…, in age we understand!
Pemilihan warna dan velg yang super serasi menandakan kematangan Josin. Batin yang puas membawa kebahagiaan. Josin membuat gradasi antara putih, hitam dan abu-abu pada bodi dan kaca, dengan velg Zender yang dbelinya senilai harga Nikon Z8.
Konsepnya jelas: clean, simple and elegant.
Ini adalah tentang membangun mobil old money di eranya, melalui tipe tertinggi di zamannya namun timeless untuk tetap enak dinikmati sampai tahun-tahun mendatang. Selain eksterior, “Tampilan elegan dimaksimalkan dengan mencari aftermarket parts seperti jok depan-belakang diganti jok elektrik full milik Toyota Harrier,” ucap kelahiran 12 Desember ini. Jok belakang yang sekarang terpasang juga mengambil formasi jok depan Harrier.
Belum lagi panoramic sunroof milik Toyota Harrier. Memungkinkan cahaya alami dan udara segar masuk ke dalam kabin dimana ukuran sunroofnya besar dan menawarkan pemandangan langit yang luas. Sebagai tanda bahwa penumpang di baris kedua mesti dimanjakan.
Printilan lainnya tak sembarangan. Setir Zender original berbekal 4 palang. Sudah nyetel antara velg dan setir. Tinggal waktu saja yang menjawab knalpot Zender bisa terpasang di buritan. Akan menjadi single tuner yang langka.
Catatan penting lainnya adalah ketika gelombang restorasi kepengin mengembalikan warna aslinya, atau bahkan menuangkan nuasanya menjadi lebih terang, Josin malahan membuat full black pada kabin. Sejak dari dashboard, door trim sampai ke lantai. Cukup berani.
Sedangkan palu godam itu ada pada velgnya!
Memasukkan velg dengan lebar 10 dan 11 inci, “Tapi bodi masih terlihat standar biarpun sudah diradius dan wide body.” Caranya dengan shortened gardan, “Agar masuk selaras, aman dan masih amat sangat layak digunakan harian,” ucap Josin yang juga mengkastem sasis dan dek di sekitar roda.
Mobil sependek ini puji Tuhan pernah touring sampai Tasikmalaya dan Semarang, “Nyaman tanpa kendala dan tanpa towing.” Tapi namanya DeepEnd yang bukan media repost tentu wajb merasakan Krismon, panggilan sayang Krista moncer ini. Diajaklah ke Sentul, Jagorawi, Depok hingga ujung tol Cibitung yang baru dibuka, untuk evening rolling shot biar lebih syahdu.
DeepEnd mesti bilang kerjaan Josing bareng Lukman Aleu @aleulukman dan Kocheng @cnk_ngko ini nyetel banget.
Pertama, pemilihan warna dan velg serasi.
Kedua, penggunaan jok depan dan belakang elektrik OEM Harrier agar kesan Toyotanya masih kuat.
Ketiga, velg Zender dan setir Zender itu yang bikin jakun kami naik-turun.
Keempat, wiretuck di engine bay untuk kejar clean, dimana posisi aki juga sudah dipindahkan ke dalam dek ban serep.
Kelima, silakan isi sendiri. Sepuasnya!
Pokoknya setuju kan kalo Krismon emang caem.
Workshop:
Paint & wiretuck: GG Autoworks @ggautoworks
Undercarriage & engine: MA Custom @m_a_custom
Wheel & tyres: Joshgen Wheels @joshgen wheels
Interior & audio: Lukman Aleu @lukmanaleu
Finishing & detailing: Kocenk @cnk_ngko