Konsep mobil ini ‘Neck Breaker’. Langsung menggiring DeepEnd pada terminologi ‘Patah Leher’ yang muncul di di tahun 2007-2008. Dua orang yang selalu berucap istilah ini, namun DeepEnd lupa siapa yang mengawalinya, apakah Peter Jacobson atau Ryan Melano yang memulai. Patah leher adalah kondisi ketika kita melihat sebuah mobil ‘istimewa’ hingga hilang di tikungan. Entah ceper mampus, potong bodi, ataukah warnanya super ngejreng, apalah, terserah resultnya.
“Patah leher adalah kondisi ketika kita melihat sebuah mobil ‘istimewa’ hingga hilang di tikungan.”
“Making something different. Tidak biasa, tapi enak dilihat.”
Tapi kini istilah itu bergeser lebih nginggris. Dan dipersempit menjadi mobil dengan kemampuan kiss the earth, oversize wheel, delicately tuned dan no KW inside/outside. Mobilnya dimodifikasi paripurna, whatever, terserah deh sebutannya, dalam artian positif bin keren. Neck breaker ya di mobil putih ini. Neck breaker bukan tentang too much. Neck breaker itu decent, alias pantas. “Making something different. Tidak biasa, tapi enak dilihat,” aku Mr. J menegaskan objectivenya.
Menarik dicermati terhadap pilihan body kitnya. Semua orang ingin menjadi berbeda. Matriks pilihannya banyak ada pada kwadran genuine-branded. Banyak ini, apakah brand Eropa atau Jepang. Dreams buat semua. Tapi Mr. J ingin di kwadran genuine-OEM. Salahkah menjadi berbeda? Tentu tidak. Pahami dirimu, cintai konsepmu, maka akan kau temukan permata tersembunyi dari dalam wajah yang nampak biasa.
Memakai material PP. Lumrah disebut plastik. PP singkatan dari polypropylene (atau dikenal polypropene) yang merupakan polimer termoplastik, dan biasa digunakan dalam berbagai aplikasi. Teknisnya, dihasilkan melalui polimerisasi pertumbuhan rantai dari propilena monomer.
Keuntungan material PP ini mempunyai kekuatan lentur yang tinggi karena sifat semi-kristalinnya, koefisien gesekan yang rendah, sangat tahan terhadap kelembapan dan lebih mudah diperbaiki dari kerusakan. Yang bikin lebih syur, body kit ini punya perawatan yang mudah.
“Jargonnya adalah #StandarSajaTakCukup.”
Desain Gran Coupe terinspirasi oleh BMW CS Concept 2007. Merupakan varian coupe empat pintu dari Seri 6, dan diluncurkan pada Juni 2012 di Geneva International Motor Show. Namun bagi Mr. J, atau ribuan tuning enthusiast di Tanah Air, jargonnya adalah #StandarSajaTakCukup.
Rem cakramnya sudah ditukar dengan milik M6 dengan kode F06. Pemasangannya relatif plug and play, sehingga tak butuh keraguan akan kepresisiannya. Dimensi diameternya di depan 400 mm dengan 6 pot, dan di belakang dimensinya 396 mm dengan 4 pot. Tipe brake discnya vented dan perforated dengan permukaannya dicoated.
Setelah banyak parts M6 teraplikasi, tinggal sentuhan midas pada detail kecil. Vorsteiner dipakai karena simplicity, Arkym pada front lips juga untuk simplicity. Bahkan Akrapovic juga dalam hembusan nafas yang sama, simplicty. Ukurannya 3.5 inci, “Hanya ganti straight pipe + downpipe aja, selebihnya standar,” sebut Mr. J.
‘Kesederhanaan’ itu tidak sesederhana maknanya. Seperti rumah minimalis yang tak minimalis angkanya. Tengok velgnya. AG Wheels 21x(9,5+11) inci. Tipenya F521, kelirnya brushed cooper dengan polished cooper lips. Harganya pasti di atas harga VA. Pun begitu untuk harga body kitnya, total 100++, include fender depan sama spion.
Workshop:
Body kit: FA Autoworks @franky_fa
Air sus: AT Motorsport @at_motorsport
Wheel & tyre: Permaisuri Ban @permaisuriban
Muffler: CK Motorsport @ckmotorsport
Interior: Vertue Concept @vertueconcept
Importir parts: @osc.dh
Data Mods:
Front fender OEM M6, bumper OEM M6, side skirt OEM M6, big brake kit OEM M6, mirror OEM M6, front lip Arkym, diffuser Vorsteiner, wheels AG Wheels F521 21x(9,5+11) inci, tyre Michelin PS4 245/30ZR21 & 265/30ZR21, muffler tips Akrapovic, air suspension AirForce RC1 Super Performance