Hari ini, dapat apa dengan uang 190 juta rupiah? Dapat Xpander, Terios dan Avanza tipe terbawah. Tapi kembali ke tahun 1997, DeepEnder bisa beli Landcruiser VX80 fresh dari showroom. Memang bukan komparasi apple to apple, apalagi setahun kemudian, harganya melejit hingga 500-an juta rupiah. Krisis moneter menaikkan harganya. Krisis moneter juga membuat mobil ini dicari. Sebagai ajudan tangguh. Bukan saja melindungi tuan dan keluarganya, juga sebagai alat transportasi tangguh manakala banjir.

Boleh dibilang, Landcruiser VX80 memiliki kharisma luar biasa. Banyak kolektor kini memburunya, sehingga harga mulai dari 250 juta kondisi bahan, sekarang sudah mencetak harga tertinggi di rentang 550 hingga 600 juta rupiah. Harga segitu, semua kaki-kaki enak macam 1-2 tahun keluar pabrik, transmisi dan mesin berfungsi sempurna nggak ada ngambek, dan kondisi bodi serta perintilan yang segar-segar loh jinawi. Bahkan sampai hari ini, mobil yang biasa disebut sebagai TLC, merupakan salah satu mobil yang “dihormati” di kalangan penyuka city slicker dan kolektor mobil.

Kondisi seperti itu, pas sesuai TLC putih ini. Coba perhatikan, kaca saja masih ada warna langitnya. Tutup pintu, kenyal-kenyal karetnya masih manteb beradu. Pegangan tangan tetap sakti beraksi. Semua stiker masih ada, mau di bawah pilar B, atau di sunscreen. Sementara kelengkapan fitur standar dan tambahan aksesori, menjadi kekuatan TLC ini. Dari balik kabin, tidak bisa dianggap remeh. Sang pemilik, Wayan, menyebutkan, “Interior all OEM + retrim seat.” Pipa blower A/C belakang yang transparan bikin envy banget sih. Untuk yang satu ini, banyak orang yang tak semuanya ngeh, termasuk DeepEnd, mungkin karena banyak TLC memakai kaca film lebih gelap. Dengan komponen ini, that’s why TLC VX bisa pisah kondisi erkonnya, entah A/C depan saja atau hanya belakang.

 

Fitur-fitur di mobil ini merupakan fitur premium pada masa nineties. Seperti head unit double-din dengan monitor lebar. Posisi mengemudi yang tinggi meningkatkan visibilitas pengemudi sehingga pandangan terasa luas meskipun bonnet mobil ini sangat panjang.

Namun bicara detail, hal apa lagi yang tak bikin ngiler? Mesinnya seperti Mike Tyson saat muda. Toyota Land Cruiser VX80 dijejali mesin diesel 1HD-T turbo 4.2L dengan 6 silinder segaris. Mesin 1HD-T mampu menghembuskan tenaga maksimal sebesar 162 HP pada putaran mesin 3.600 RPM dan torsi puncak sebesar 361 Nm pada putaran mesin 1.400 RPM.

Akselerasi mantap pada putaran bawah, torsi melimpah, bahkan tergolong irit untuk mesin 4.2L yaitu 1 liter untuk 8-10 km untuk jarak dekat, dan 9-12 km/liter untuk digunakan luar kota. Bahkan sang mesin, mampu melibas segala medan, saat banjir maupun nyaman saat putus cinta. Buat DeepEnd, desain bodinya amatlah timeless.

Cuma bukan DeepEnd kalau tak menemukan kekurangannya. Setelah disurvei, kebanyakan bicara soal harga spare parts yang mahal dan cukup sulit ditemukan. Bahkan baris ketiga yang sempit, hampir tidak pernah diketahui sang majikan, jadi bukan isu prioritas. DeepEnd berpikir memang karena ini sebuah SUV, oleh karenanya ruang belakang cukuplah dijadikan sebagai ruang barang.

Lantas akibat bodi bongsor dan ground clearance yang tinggi, menyebabkan handlingnya tidak terlalu bagus. Ditambah suspensinya yang empuk, gejala body roll kian terasa kala menikung. Namun bisa dimafhumi, mobil ini memang mengutamakan kenyamanan berkendara bagi penumpang maupun pengemudi. Tidak akan mudah lelah sifatnya.

 


Workshop:

WBar Custom @wbar_customs


Data Mods:

Cat Spies Hecker super white 2 (Toyota OEM Colour), audio SQ Alpine IVE W530EBT, suspension lift kit RAW + OME, Toughdog 3” w/ Panhard Rod & Castor kit, velg Method Wheels 17×8 inci, ban BFGoodrich All-Terrain 305/70/17, front bumper OEM ARB Classic + Warn 8274 M50 + Warn Spotlight 210 highbeam series, rear bumper W-Bar Custom + Tyre Hanger & Highlift Jack Mount, OEM Trailblazer spotlight on roof, roof rack -bar custom, The Kalahari tents & awning