Pagi itu, hujan pun telah reda dan matahari pun belum bersinar secara maksimal. Namun, semua itu tak mampu menutupi kegagahan dari Range Rover Classic yang terparkir menunggu untuk DeepEnd liput.

Range Rover ini merupakan salah satu ikon otomotif, yang digunakan untuk mendaki gunung, menjelajahi gurun dan hutan. Sekaligus mengubah paradigma industri otomotif tetang mobil mewah yang tak bisa apa-apa di segala medan. Apalagi kini, unit ini, sudah menjadi incaran para kolektor.

Semua dimulai pada Juni 1970, Land Rover yang saat itu masih dimiliki oleh British Leyland. Dirilis sebuah mid-size 4×4 dengan menggunakan nama Range Rover. Dilengkapi dengan mesin Rover 3.5 L V8 bertenaga 135HP, berpintu 2 yang bertahan selama 11 tahun dan kemudian muncul varian 4 pintunya.

Range Rover ini sudah banyak terkenal dalam berbagai macam ajang off-road, mulai dari Rally Paris-Dakar, British Trans-Americas Expedition, hingga Camel Trophy.

Cukup dengan sedikit sejarahnya, mari kita menitik beratkan pada Range Rover Classic 1977 berkelir Tuscan Blue ini.

Singkat cerita, Range rover ini tidak bernasib indah seperti kegagahannya. Ia ditemukan terjogrok sekitaran Pondok Labu Jakarta Selatan. “Sekitar 2014 saya menemukannya, lacak owner sekitar 2 tahun, dan untuk deal sendiri ekstra 1 tahun. Sekitar 2015-2016 proses restorasinya dimulai,” ujar Mr. X. Semua dipercayakannya pada Garage Auto Project untuk mengurusi restorasi bodi hingga pengecatan.

Restorasi dimulai dari nol, sasis, bodi dan interior dipreteli semua. Tak luput satu pun. “Awalnya pas saya dapat, warnanya hijau. Saat dikerik, alhamdullilah, masih ada jejak Tuscan Bluenya,” jelas Mr. X lagi.

Ia bercerita velg, bumper depan-belakang, lampu-lampu, jok, interior hingga panel atap diimpor dari UK. Pencarian ini dimulai di tahun 2016, dimana ia bermain ke workshop Kingsley Cars yang merupakan workshop berlokasi di Eynsham, Witney, United Kingdom. Dimiliki oleh Damon Oorloff yang telah bergelut selama 20 tahun merestorasi, service, upgrade hingga reengginering Range Rover. Mr. X pun sempat berdiskusi project restorasinya dengan sang pemilik Kingsley Cars ini.

Untuk restorasi mesin, dilakukanlah hal yang di luar kebiasaan. Ia membeli 3 set mesin Rover 3.5L V8 dan gearbox dari Land Rover Series III, yang kebetulan juga dipakai oleh Range Rover Classic di tahun 1970-an.

Dari ketiga mesin tersebut, dikanibal, direbuild dan dipasangkan pada Range Rover ini. Modifikasi yang dilakukan pada mesin ini hanya mengganti karburator menjadi direct injection agar mudah dalam perawatan. Semua dilakukan di Unotec, yang sekaligus menyelesaikan proses engine finishing.

Pengalaman Deepend pada Range Rover Classic ini, dimulai ketika kami hendak membuka pintunya. Handlenya yang tegak vertikal, berwarna hitam, Chunky. Berbeda dari handle door pada umunya dan sama sekali tidak mewah tetapi tetap berfungsi dengan baik sebagai handle.

Kemudian kami naik ke dalam kabin, disambut dengan interior berwarna cokelat muda, dengan jok berbalut bahan Herringbone. Kesan pertama yang DeepEnd rasakan ialah kabin yang lega, jarak pandang yang begitu luas dan posisi duduk yang tinggi. Kami mencoba membawanya dan benar-benar sangat enak untuk dikendarai, perpindahan gigi manualnya pun tak terlalu berat, apalagi tenaga instan dari mesin Rover V8 bisa dinikmati dengan suka cita.


Workshop:
Body & paint: Garage Auto Project @garageautoproject
Engine: Unotech @uno_unotech
Spare parts: Permata Motor