Vespa PX ini merupakan artikel pembuka dari kotak pandora Vespa di muka bumi ini. DeepEnder akan mendapatkan cerita masa lalu untuk kisah masa depan yang tanpa terasa sebenarnya kamu juga akan satu demi satu mengikuti paham ideologi para skuteris klasik. Ada apakah gerangan? Vespa merupakan salah satu produk koleksi yang tidak menurunkan nilai motor dan aksesori yang dipakai. Stabil bahkan cenderung naik. Bukan pula barang yang demikian sulit dijual.

Mas Bima membeli PX MK1 ini dalam keadaan bahan. Suka, cek, bayar, masuk garasi. Boyongan langsung dari Medan. Sing penting bodi masih center, setang tidak goyang, dek di bagian kaki belum melengkung, dan garis-titik bodi masih bersemayam pada tempatnya. Karena dengan 4 variabel ini sesungguhnya masa depan Vespa akan terlihat jelas. Di bagian ini saja, kenikmatan dalam menerawang Vespa yang akan dibeli sudah menyetor 20% dari kepuasan restorasi. Iya, seperlima!

Nah…, proses restorasi sekaligus modifikasi ini berbeda dengan mobil kamu yang premium itu. Yang tinggal lihat di internet, drag ke keranjang, dan tunggu 2-3 bulan sampai ke garasi. Vespa malah lebih njelimet, mirip prosesi mobil retro. Rasanya layak menyedot 40% dari toal kepuasan restorasinya. Seru deh.  Sebab yang dicari sebisa mungkin yang unik, langka, sulit, kondisi baik dan ngeset dengan total style di akhir nanti. Si Banci ini, nick name PX yang tak punya batok lampu sein, kemudian disentuh warna merah. Jrit, ini susah. Sabar tingkat dewa. Banyak teman DeepEnd yang bininya sudah tidur, tapi dia masih melek lantaran berburu di e-Bay atau Subito.

Menurut pengamatan DeepEnd, teknik belanjanya Mas Bima mirip serangan artileri. Dari berbagai penjuru, amunisi dilontarkan, dan semuanya menuju satu tujuan. Mostly memang dari Instagram, dimana platform medsos ini menjadi wadah unjuk gigi komunitas, pelapak dan kolektor Vespa. Informasi dari sohib ditampung dan diseleksi berdasarkan goal restorasinya.

Dari 5 juta perak untuk bahannya, lantas habis sepuluh kali lipat untuk modifikasinya. 2 awak DeepEnd juga bermain skuter, jadi paham banget soal angka-angka ini. Lantas apakah akan turun nilainya? Di situlah letak kembali asyiknya. Kita akan ngeri-ngeri sedap saat ada penawaran. Bisa naik, bisa turun. Tapi sebagai patokan, jok merah itu sudah di kisaran 6 juta rupiah, selahan kick starter di atas 2 juta, suspensi klasiknya sepasang hampir 7 juta rupiah, bumper belakang Stilmotor harganya mirip 1.5 dan knalpot Gianelli untuk large frame senilai hampir 3 juta. Printilannya masih banyak yang tak terduga, apalagi soal mesin yang kering dan akseleratif. DeepEnd mencoba motor ini dari Jakarta ke Bogor via Parung, alamakkkk nikmat betul.

Tapi soal ditawar beli itu hanyalah 10% dari kepuasan total. Karena 30% sisanya itu bisa puas setelah dipakai riding, touring bahkan kontes Good Looking. PX banci ini kemaren juara 2 di kelas PX Series di ajang Indonesia Vespa Days 2018 yang memperingati ulang tahun Vespa ke-72. Wahai DeepEnder, ayo deh punya satu aja skuter klasik di garasimu. 

Head Light
DAYMAKER WITH CARBON

Inovasi yang dibuat pemilik Hotel Grand USSU ini, memasang head lamp merk Daymaker yang biasanya dipasang di motor besar sejenis Harley Davidson atau lainnya. Dengan tujuan agar cahayanya semakin terang saat di malam hari. Lampu dengan sinar yang terang 1-2 tahun ini menjadi tren baru diantara skuteris. Perlu melakukan beberapa perubahan baik di head lamp-nya, maupun di dudukannya. Semata-mata agar batok tersebut bisa diam sempurna dan ngepas. Handle bar set mengaplikasi Vespa New PX seharga 4 juta rupiah, direka ulang dari carbon seharga 1.5 juta perak. Kelistrikannya pun diubah menjadi arus DC agar listrik yang dihantarkan stabil.

Knalpot
GIANELLI BANCI

Cukup jarang Banci yang memakai Gianelli. Untuk knalpot aftermarket, jarang yang nongol di bagian kiri bodi. Jikapun ada, biasanya tenaga atas kurang nyembur. Dan jika bocor ban, harus buka knalpot untuk copot bannya. Harganya tepatnya yaitu 2.8 juta rupiah, hampir sama dengan 1 set ban mobil 18 inci buatan lokal. Tenaga yang dihasilkan, buat kuping Deepend, sangat worthed. Karakternya mulai dari bawah hingga high rev, rata bertenaga. Seolah-olah tenaga mesin benar-benar keluar semua. Hal ini diuntungkan oleh otak-atik mesin level medium dengan aksi porting dan polish, di samping juga telah piston TK Racing 62 mm, intake DRA, reed valve RX King dan karburator 28 dari Ninja RR. Ukuran karbu ini menyesuaikan ukuran piston. Mengaplikasi reedvalve dan karbu model Jepangan, biar pengabutan bensin lebih sempurna.


Workshop:

Mesin, kaki-kaki & aksesori: @laloloh_scooter_garage


Data Mods:

Cat Light Silver by Spies Hecker, carbon kevlar on handle bar New PX, fork set + disc brake New PX, head lamp Daymaker, stop lamp Arcobaleno smoke, REV Counter digital SIP, red rubber set made in Thailand & Ariette, rear bumper Stilmotor, polish rims SIP, ban Pirelli SL26, sokbreker set Bitubo Classic, jok Yankee Giuliari, foot step F.A. Italy, handle lever PM Tuning, kick starter Buzzetti, side stand Cuppini, electric start by LML, hand grip Domino, exhaust Gianelli, piston TK Racing 62 mm, intake DRA, reed valve RX King, karburator Ninja RR