Fotografer kalau sudah main modifikasi, jangan anggap enteng.
Konsepnya pasti matang, eksekusinya menuntut detail.
Mario Juanito Reynaldi punya aspek itu.
Ia menchallenge Arfan dari Backyard Customs, Bali.
Lewat sebuah Yamaha Scorpio SSX225.
Sebelumnya, mengapa Scorpio? Mario ingin motor yang cocok buat harian dengan tipe jalanan di Bali dan Indonesia. Stop and go!
Jika ditilik mendalam, Scorpio punya kelebihan di rangka dan sebagai kelas small displacement, Scorpio merupakan salah satu pilihan terbaik buat dual-purpose bike.
Rangka Scorpio dari depan ke mid section sudah cukup kokoh, mid to rear adalah bagian terasyik ketika memodifikasi frame. Motor ini moderat disentuh genre apapun dan Backyard Customs sudah membuktikannya dengan beberapa long distance riding. Singkatnya, motor ini bandel, enggak rewel dan low maintenance.
Spare parts? Ah itu so easy.
Maka Arfan happy on fire.
Ia punya backbone karya yang mampu melibas semua medan. Punya kegiatan long distance riding yang jadi signature movement bengkelnya. Jauh, menginap, outdoor, dan menyapa budaya setempat.
Karakteristiknya, motor yang mampu melibas semua medan, fungsional dan berkarakter sama dengan ridernya.
Komunikasi keduanya dimulai dengan building chemistry.
Arfan bilang ke Mario, “Gua liat lo bersih, easy going tapi kaku. Sepaket. Miriplah sama 007, kita bikin motor lo seperti salah satu scene dimana sang agen butuh getaway bike, di pinggiran kota di Indonesia.” Dari situ Mario menambahkan dia punya idola Tenzing Norgay, one of the first man yang summit di Everest. Kepincut motornya seperti seorang loyal sherpa, sang guidance menuju ketinggian Gunung Everest.
Setelah riset karakter Tenzing, dari sana disimpulkan desain dan estetika yang menampilkan karakter Tenzing dan Mario sekaligus. Simpel, fungsional and bad ass. Scorpio mewakili Tenzing (mungkin) sebagai sahabat dan guide yang selalu ada buat ridernya.
Kuncinya memang di awal.
DeepEnd yakin Mario sabar menunggu hasilnya.
Kelahiran Jakarta 12 Desember 1981 ini paham, kerja keras akan berbuah manis dengan tidak tumbuh tergesa-gesa.
Langkah pertama adalah stripped down, chop the mid to rear frame, ganti dan ukur ridernya. Menempelkan tangki dari Australia, cocok pada motor dan begitu juga pas dengan riding positionnya Mario. So, tangki ini bukan custom. Dampak pemasangannya ada pada front end yang dirasa kurus. Mengimbanginya dipakailah Yamaha Byson yang bisa diadjust. Dan kombinasi aplikasi wheel set TK Japan yang dibalut ban Shinko Trial.
Pengakuan Arfan, hampir minor tantangannya. Namun begitu, “Kami buat semua tanpa sophisticated tools, side cover, fenders, etc, dibuat dari sheet aluminum, cutting, banging dan shaping sampai smoothing.” Pekerjaan tangan yang patut diapresiasi.
Pada kelanjutannya, “Kita biarkan bare metal supaya warna material ke ekspose natural, seperti senyum Tenzing,” ucap Arfan. Begitu juga engine section kena sentuhan sandblast dan smoothing serta tetap dibiarkan bare aluminum.
Ternyata…, tiba saatnya yang paling tricky yaitu color scheme.
Arfan anak seni rupa, begitupula partnernya Jacky Satyawira yang seorang industrial designer, sekaligus co owner Backyard Customss since day one.
Perdebatannya panjang.
Hasilnya, all graphics by Jacky dedicated to Tenzing and Nepal.
Dari dulu Backyard Customs selalu ingin punya motor dengan warna legenda. Nyangkut dengan ide 007 dan Tenzing dipilih British racing green dan tanned leather buat seat nya.
Frame disentuh hitam satin, agar semua kerjaan yang sifatnya made by hands terekspos.
Selesai.
Puas.
Fotografer senang, builder melanjutkan deretan masterpiece selanjutnya.
Makin bungah saat direspons langsung dari anak kandung Tenzing. Lewat DM di IG, Mr. Norbu Tenzing Norgay, amat sangat senang melihat BCKYRD/27 TENZING. Ingin segera mencobanya, terutama anaknya yang perempuan. Jadi, itu adalah anak dan cucu Tenzing. Pertalian darah sherpa yang menyapa Arfan.
Pagi itu sontak berubah.
Menjadi momen bahagia membuat Arfan tersenyum haru, terdiam dan semangat-semangat itu tetiba kembali.
Mr. Norbu pun sempat menanyakan harga motor tersebut. Tetapi Mario masih jatuh hati. Semua kerja keras terbayar lunas bukan hanya terbatas traksaksional tetapi jauh lebih dalam maknanya ketika sebuah hasil kerja keras diapresiasi luar biasa.
PROGRESS