Vespa ini terlihat biasa. Di mata awam. Tapi di mata yang ngarti, nilainya seperti mobil. Bukan mobil LCGC yang doyan ‘ngetem’ di lajur kanan tol. Tapi bisa seharga Pajero 2019.

Model Vespa Gran Sport VS2 yang terliput DeepEnd merupakan incaran kolektor. Faktor kelangkaannya membuatnya jadi incaran. Hal yang spesifik menjadi alasan adalah bentuk fisiknya yang berbeda dan kelengkapan komponennya, menjadi variabel yang membuat skuter ini sangat spesial.

Sila simak dari segala sisi, dari luar hingga bagian dalamnya. Ciri khas pada bodi memiliki dimensi yang lebih lebar dibanding Vespa pada umumnya, karena Vespa sendiri dibagi menjadi 3 jenis yaitu wideframe, largeframe dan smallframe. Secara urutan largeframe lebih banyak populasinya dari smallframe, dan wideframe lebih sedikit bdari smallframe. Dan Gran Sport VS2 ini menggunakan wideframe body.

Dijuluki Vespone alias tawon besar. Soal bodi, terkesan meruncing untuk penetrasi udara yang lebih baik. Beneran mirip tawon. Ini adalah vespa sport pertama dan dengan cepat menjadi best seller. Mesinnya 150 cc yang lebih bertenaga, karburatornya langsung dicolokkan ke silinder, transmisi sudah 4 percepatan dan pertama kalinya memakai roda berdiameter 10 inci. Ditugaskan untuk mencapai 100 km/jam.

Coba pelototin deh. “Restorasi menjadikannya terlihat seperti keluar dari dealer,” ucap Jundriyo Erwete, sang pemilik. Restorasi berawal dari bodi. Mungkin saja ada bagian bodi yang yang perlu dikenteng ulang atau diwelding pada bagian tertentu, “Tetapi alhamdulillah saya dapet bodi dengan kondisi normal. Tidak ada keropos ataupun penyok parah,” aku warga Danukusuman, Serengan, Solo.

Tak butuh energi tak besar rupanya. Hingga bisa sekejap menuju sektor mesin. Tujuan restorasi awal sekadar membuat dapur pacu bekerja sesuai pada fungsinya. Tak sedikit bagian mesin yang diganti dengan parts baru untuk menunjang performa dan penampilannya.

Sisanya, pernak-pernik lebih banyak bicara. Lampu, speedo, jok, klakson dan penunjang lainnya dengan barang baru. Tapi yang sokil adalah gril krom super lebar pada bagian dada depan, di bawah batok lampu. Dinamakan gril Cadillac. Barang ini dari brand Ulma dengan titel Cadillac plate. Sangat susah didapat. Harganya gelap, bahkan ada yang berani jual 5.000-7.00 USD di e-Bay. Nah, kalau Cadillac plate ini sama harganya dengan LCGC.


Teamwork

LINTAS NEGARA, LINTAS DAERAH

Saat Vespa didapat, hanya tangan profesional dan pure heartily yang handle and maintenance. Restorasi dilakukan oleh Luca Vespazio yang tinggal di Italia, dimana banyak mensupport soal spare parts. Dan karena unit ini tinggal di Solo untuk maintenance ringan banyak dibantu oleh Abal Abal Vespa Solo.

Namun ketika sempat ada trouble pada bagian selah atau kick starter dan ada trouble pada bagian spesifik lainnya, “Tanpa keraguan Vespa ini saya serahkan ke Ncex Art Bogor, meskipun jauh dari Solo, tapi karena pengalaman beliau saya serahkan sepenuhnya motor ini untuk diservis,” ujar Rio, panggilan akrab Jundriyo.

“Untuk persiapan kontes, saya perhatiin semua detail tentang Vespa ini. Mulai dari baut-baut sampai parts yang nempel di bodi,” ungkap Ncex. Hasilnya, pada acara Indonesia Scooter Festival 2019, Vespa ini menggondol juara 1 kelas Master. Mencatat rekor kedua kalinya si mbah menjuarai kontes di ISF.