Pada mulanya, Comet dikembangkan sebagai compact car untuk lini Edsel. Tapi Edsel keburu didelete sebelum 1960, sehingga Ford merilis Comet sebagai model terpisah berbasis Ford Falcon, yang dijual oleh dealer Lincoln-Mercury.
Jangan bingung!
Mercury merupakan high end line up pabrikan Ford, persis seperti DeepEnder melihat Lexus dan Toyota, atau Genesis dengan Hyundai.
Sebagai Mercury, Comet awal menerima trim interior kelas yang lebih baik daripada Falcon saat bersamaan, dan jarak sumbu roda yang sedikit lebih panjang.
Maka Comet adalah segalanya bagi Mercury.
Berhasil hidup dari tahun 1960–1969 dan 1971–1977, dengan berbagai variasi baik sebagai mobil kompak atau mobil perantara.
Dalam 2 tahun pertama, ia dipasarkan sebagai “Comet”, namun kemudian dilanjutkan sebagai “Mercury Comet” sejak 1962.
Secara politis, penamaan itu mengikuti tren Perlombaan Luar Angkasa (Space Race) yang sedang berlangsung pada awal 1960-an.
Maka beruntunglah Vari.
Apalagi Mercury Comet yang dimilikinya adalah Wagon 1963.
Very rare.
Di mata Vari, sang founder Hotrodiningrat Car Club, wagon ini punya 3 keistimewaan yang sangat nyata.
Pertama, enggak banyak rusak saat ditemukan.
Kedua, mobilnya sangat nyaman, lincah walau bodinya panjang, bahkan handlingnya enteng.
Ketiga, sangat kelihatan klasiknya.
Di sananya, sangat jarang dikustom.
Celah ini disasar Vari dengan konsep oldschool kustom. Situasinya kudu bertolak belakang, dimana pilihan warna oldschool namun kontras dengan warna interior. Aksesorinya dominan krom. Termasuk velg krom/polish dengan pilihan center cap yang lagi-lagi sangat old school.
Hanya saja Vari puyeng mencari spare partnya.
Khususnya seputar aksesori.
Langka. Kudu impor. Itupun bekas.
Bengkel Auto 66 milik Vari, tak pernah kehilangan akal.
Kustom adalah kunci.
Termasuk pada velg, lampu-lampu, begitu pula kaki-kaki.
Well, DeepEnd beruntung menemui mobil ini.
Sebuah cerita lain dari Jogja!
Workshop:
Auto 66 Yogyakarta