Generasi ke-5 Civic ini punya bodi yang compact, spacious dan sleek. Pintunya irit, tapi pantatnya seksi. Kalau soal rare, ya jangan dibahas lagi. Silakan cari kalau bisa.
Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, generasi Civic ini menggunakan material ringan untuk menciptakan mobil hemat bahan bakar. Lantas ada inovasi lainnya yaitu, posisi penutup mesin dinaikkan, yang berguna untuk menciptakan ruang lebih bagi spring travel yang lebih banyak. Kombinasi dari 2 ini saja membuat Civic gen 5 menjadi lebih fun to drive.
Perbedaannya dengan versi 4 pintunya terletak pada front end, B-pillar dan interior. Sedangkan komponen yang paling sulit dicari adalah kaca mati belakang, serta kaca samping kanan serta kirinya. Namun di sisi lain, ada keuntungan juga yaitu terdapat spare parts yang bisa disilang dari Genio/Estilo antara lain head lamp, front windshield rubber, side marker dan tentunya undercarriage.
Maka kode khusus sasis dan bodinya disebut sebagai EJ1, dengan catatan kode bodi sama dengan 5th gen Civic comes with SR.
Lantas dibiarkan purist?
Oh ternyata tidak.
Oleh Bagoes, EJ1 ini benar-benar dibuat fun banget. Endemik Amerika ini jika dilihat seksama dan detail, ternyata dilakukan fully restomod body shell. Lanjut mesin, kaki-kaki sampai interior. Pokoknya total.
Cat bahkan sudah berungkali berubah. Sebelum jadi merah begini, kelirnya adalah putih. Kini direpaint with red from Spies Hecker.
Dibalik kap mesin, terdapat modifikasi mesin yang segera membuat DeepEnd geleng-geleng kepala. Pertama, bersih dan mengkilap nuansa di seputar engine bay. Kedua, pemakaian header bermaterial titanium dan wire tuck pada mesin OEM-nya.
Di dalam kabin, masih seger dan resik. Sekaligus, terjadi dashboard swapped memakai Honda Integra DC2 yang dimix dengan OEM dan tambahan EJ1 parts. Selain itu, sistem audio tetap dibikin sedemikian rupa agar OEM look, pemasangan setir Nardi Torino dengan model Deepcorn berlingkar 360 mm, serta instalasi Recaro SR3.
Terakhir, dan ini baru dilakukan 2 bulan lalu, Bagoes melakukan setingan kaki-kaki yang lebih moncer. Sejumlah handicap ditemui, dan agak tricky, karena pada spek sebelumnya, fender semua aman saat menggunakan BBK Willwood dan TE-37.
Handicap itu ditemui ketika social drinker ini memutuskan memakai BBK AP Racing dan Work Meister CR01 16×7.5 inci dengan offset 16. Alhasil, keluar 2.5 jari dari tepian fender. Repot juga, sebab Bagoes tak mau camber berubah. Solusinya, mundurin BBK. Bukan cuma itu, yang paling sulit adalah mengubah sudut ball joint depan-bawah, agar tak mentok BBK depan.
Data Mods:
OEM top cut Honda Civic EJ1 w/ sunroof, OEM Civic Coupe rear badge (NOS), OEM Honda of America side fender badge (NOS), ICB Motorsport side mirror, OEM Honda Integra DC2 dashboard, ICB Motorsport rear view mirror, Recaro SR3 seat, Nardi Torino Deepcorn (360 mm) steering wheel, alumunium boss kit, Kenwood high processor head unit, sound quality processor beneath front seat, swapped engine B16B w/ B20 short block, Ferrea flat head valves, Ferrea valve spring, AEM fuel pressure, AEM fuel rail, Hybrid Racing fuel pressure gauge, Sprint open air filter, ORD Exhaust itanium header, Borla exhaust, Hardrace front & rear camber kit, Buddyclub Race coilover (11kgs & 6gks spring rate), Buddyclub titanium nuts, ARP wheel stud, Work Meister CR01 16×7.5 inches, Yokohama Advan Neova 205/45R16, AP Racing 7600 4 pot/ 286 mm front caliper
Workshop:
JT Performance Semarang @indie_jt_performance
Hyper Mile Salatiga @hypermile_salatiga
BMS engine tuning @inungcarboen
Monkeybaa Garage Semarang
Omega Sound Works semarang @wishnu_omega
Feet doc malang @feet_doc
Rspeed malang @rodajaya.rspeed
Godwheels Company Yogyakarta @godwheelscompany
Kreak Kreak Soleh Gang