Sebelum kita mengenal Celica dan Supra, awalnya Toyota memproduksi Supra dengan nama Celica liftback, dan dilanjutkan oleh Celica XX yang dijual eksklusif di jalur penjualan Toyota Corolla Store. Namun selanjutnya menggabungkan kedua nama itu menjadi Toyota Celica Supra.

Tak sampai 5 tahun kemudian, Toyota sepenuhnya mendesain ulang Celica Supra, tepatnya pada pertengahan 1981. Nama Celica XX masih dipertahankan untuk pasar Jepang, namun Celica Supra digaungkan untuk pasar dunia (baca: USA). Celica Supra MK2 muncul tahun 1982, di Jepang dikenal dengan nama Celica XX (Celica Double X) namun nama ini kurang populer di negeri Paman Sam yang akhirnya berubah menjadi Celica Supra. JDM itu Celica XX, sedangkan Celica Supra bisa jadi USDM or whatsoever.

Celica Supra ikutan menjadi mobil sport/GT car pertama dari Jepang yang sangat kompetitif. Celica Supra ini meraih Motor Trend’s Import Car of the Year dan Car and Driver’s 10 Best. Di sisi balapan, Toyota berpartner dengan pembalap legenda Dan Gurney dalam tim All American Racers untuk membalap di IMSA GTP. Kolaborasi ini pada tahun 1992 dan 1993 memenangkan 17 balapan berturut-turut, bahkan menang dalam ketahanan klasik Daytona dan Sebring.

Sehingga…, mobil yang DeepEnder lihat sekarang ini, punya rekam jejak luar biasa. Apalagi, sejak tahun 1979 hingga tahun pertengahan tahun 1986 akhirnya kedua brand ini berpisah. Supra ya Supra, Celica pun demikian, ingin berdiri sendiri.

Mari kita kembali pada Celica Supra yang DeepEnd liput.
Satrio, sang pemilik ini menemukan Celica Supra di daerah sekitaran Fatmawati. Sekitar tahun 2009. Ngejogrok di pojokan menanti untuk dipinang. “Saat dapat, cat di beberapa bagian sudah dalam kondisi kurang baik dan ada karat dekat tangka bensinnya,” ungkap Satrio.

Itu bukan perkara sulit bagi car enthusiast.
Buktinya, tanpa perlu pikir lama. Diboyonglah ke Ragunan Motor. Disehatkan, diberikan nutrisi, sehingga warna aslinya, classic white, menjadi hidup kembali.

Saat restorasi dimulai, mesin ikut terurai. Ternyata belum pernah mengalami kerusakan serius. Mesinnya merupakan tier paling atas 5M-GE 2.8L. Untuk tahun 1983, performa mobil ini masih luar biasa. Tarikannya masih sangat smooth dan kencang. Mesinnya bahkan sudah DOHC dan dikontrol oleh ECU. Enak sekali pokoknya ini Celica Supra.

“Saya sempet ke kampakan buat cari-cari socket kabel biar keliatan sesuai umurnya yang jadul,” cerita Satrio tentang sebuah kampakan mobil JDM tua di sekitar daerah Taman Mini.

Itu soal mesin.
Sekarang tentang kabin.
Kokpit penumpang sekarang kelihatan segar. Tapi memang kondisinya masih kencang. Tak ada bagian yang letoi ataupun kendor. Seorang Satrio tak akan pernah luput akan detail yang mengganggu.

Driver display semua digital. Layaknya kita nonton Knight Rider. It’s so 80’s. Buat retroaddict ini surga.

Fiturnya banyak memenuhi area pengemudi.
Sudah dilengkapi pilihan berkendara dari sport atau manual. Kalau saja automatic transmission, membuat takjub, DeepEnder bisa jadi tertegun saat menemukan cruise control.

Joknya berbahan velour. Berwana merah marun. Nyaman banget loh, DeepEnder! Asli enggak bohong. Lengkap dengan leather untuk beberapa bagian interior lainnya.

Mengendarai mobil ini memicu sejumlah nostalgia.
Bahkan harapan.
Dimana DeepEnd harus punya retro car yang proporsional seperti ini.

Apalagi velg terpasang dengan top line wheel. Enggak neko-neko, cukup seperti yang Satrio pasang yaitu Watanabe RS. Merek ini pionirnya “never failed wheels”, sebelum titel itu sekarang dipegang TE37. Mobil Jepang klasik sudah pasti cocok dengan Watanabe RS.

Pada Celica Supra ini ditempel ukuran 16×7 inci untuk depan dan 16×8 inci untuk roda belakang. Undercarriage masih kondisi orisinal. Ground clearance aman sentosa. Mulus blas.

Pada saat dibawa, sempat melewati speed bump dan trotoar cukup tinggi, mudah saja tanpa gesrot. Sedikit info tambahan, steering systemnya sudah menggunakan vacuum, geser setir dikit langsung belok.

Impian terpendam Satrio, “Pengen ngerapiin interior lagi sih biar makin rapi.”
Edyannn, attention to detail banget.


Workshop:
Ragunan Motor

Data Mods:
Watanabe wheels RS 16x(7+8) inches, Achilles tyres ATR Sport 195/50R16