Secara basis, 310 sebenarnya dibuat oleh TVS dengan spesifikasi BMW. TVS sendiri merupakan tiga besar pabrikan motor di India, namun aspek produksinya dipantau secara ketat oleh BMW di setiap tahap proses untuk memastikan kontrol kualitas. Termasuk memastikan DOHC 313 cc silinder tunggal, 4 stroke, empat katup motor berpendingin air, hadir sesuai quality control.

“Katanya, BMW GS310R adalah inti dari kenikmatan berkendara.”

GS310R ini mempunya kepala silinder yang dipasang terbalik. Memungkinkan knalpot keluar di bagian belakang langsung ke peredam, dengan intake di bagian depan dan diumpankan oleh injektor bahan bakar yang dikendalikan EFI.

Dari beragam pendapat, penghuni metropolitan lebih dari cukup memakai kapasitas mesin sebesar itu. Meliuk-liuknya mudah, mesin tak gampang kepanasan, performapun di atas ekspektasi. Katanya, BMW GS310R adalah inti dari kenikmatan berkendara.

Tapi bagi Heru, standar itu tak begitu nikmat. Modifikasi adalah koentji! Hobi modifikasi mobil, ternyata juga merambah motornya. Sayonara factory parts. Sisanya cuma sasis, tangki bensin dan rumah mesin. Sejak Januari 2018, GS ini dioperasi hingga kelar Oktober di Dream Garage Modified. Konsepnya anti mainstream daily use flat track.

“Modifikasi adalah koentji!”

Mari kita tengok apa saja perubahannya.

Untuk mendukung impiannya, fokus dulu pada roda dan penjamin keselamatannya. Pirelli MT60RS pilihannya. Sederhana saja, kenyamanan dan manuver itu menjadi kuncinya. Ban ini jenisnya radial. Dirancang untuk super moto. Desain tapaknya juga memerhatikan kondisi basah. Boleh dibilang gripnya mumpuni, pun bisa diandalkan saat menikung. Mencengkeram dua kondisi, panas dan hujan.

“Wajar ya, motor ini bukan jenis motor yang banyak beredar di jalanan negeri tercinta ini.”

Ban ini membalut velg Warp 9 Elite. Velg yang tak rapat jari-jarinya. Dimensinya 3,50×17 36H untuk depan dan 4,25×17 36H untuk belakangnya. Masuk? Kagak. Teromol yang bikin masalah. Tapi berkat Dream Garage Modified, membuat mimpi Heru jadi kenyataan. Wajar ya, motor ini bukan jenis motor yang banyak beredar di jalanan negeri tercinta ini.

Area pengereman dipilihlah Brembo. Sebuah jaminan bagi nyawa. Setidaknya, sebagai sugesti pengendara untuk lebih tenang kembali ke rumah. Tentang roda, telah lengkap disentuh. Bukan kaleng-kaleng.

Modifikasi lainnya tak berhenti. Yang perlu dihilite adalah sokbreker belakang. Itu Ohlins. Yaqueen! Tapi sudah ada di gerai retail? Ternyata…, itu Ohlins untuk Yamaha YZF-R25. “Waktu gua cari, ternyata enggak ada yang pas buat BMW ini,” ungkap Heru. So far, ketinggian dan travel suspensi nyaris presisi dengan sudut pemasangan pada sistem aslinya.

Sokbreker ini punya stroke 43 mm dan panjang 277 mm. Teknologinya single tube, dengan reservoir terpencil. Bisa disetel untuk preload, rebound, kompresi dan panjangnya. Harganya? Hampir 17 juta perak. Dimana sebenarnya, Ohlins YZF-R25 ini memakai Ohlins untuk Yamaha YZF-R3/MT-03.

Bicara motor sport, suara knalpotnya menjadi daya tarik. Bentuk nalpotnya tak besar. Sistem pembuangan yang lebih kecil, ditempatkan pada posisi ‘non-konvensional’. Peredam Street Thunder ini tersedia dalam titanium, serat karbon, dan aluminium, dengan endcap (dengan desain yang sepenuhnya diperbarui) tersedia dalam stainless steel atau karbon. Heru memilih yang karbon. Keunggulan lainnya; kebisingan berkurang, ringan dan kuat.


Workshop:
Dream Garage Modified @dreamgaragemodifiedjakarta


Data Mods:
Tyres Pirelli MT60RS 120/70-17 & 160/60-17, wheels Warp 9 Elite 3,50×17 36H & 4,25×17 36H, rear shockbreaker Ohlins for Yamaha YZF-R25, fornt caliper Brembo M4, brake master Brembo RCS19, clutch handle Accassato, handle bar Rizoma, hand guard Prospeed Carbon, view mirror Rizoma, head lamp Daymaker, stop lamp 3in1 DreamGarage, front turn signal Rizoma, F1 meter Koso, full system exhaust Arrow Street Thunder Carbon, custom crash bar, custom skid plate, custom under tail, custom front fender, custom number plate